Ibu & Anak Ditembak Mati Sniper Israel di Halaman Gereja Katolik Kota Gaza

17 Desember 2023 11:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Masyarakat berkumpul saat menghadiri perayaan penyalaan pohon Natal di Gereja Katolik Roma Keluarga Kudus di Kota Gaza pada 18 Desember 2021. Foto: MAHMUD HAMS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat berkumpul saat menghadiri perayaan penyalaan pohon Natal di Gereja Katolik Roma Keluarga Kudus di Kota Gaza pada 18 Desember 2021. Foto: MAHMUD HAMS / AFP
ADVERTISEMENT
Seorang ibu dan anak perempuannya ditembak mati sniper tentara Israeli Defense Forces (IDF) di halaman gereja Katolik di Gaza City, pada Sabtu (16/12). Serangan itu berlangsung di satu-satunya gereja Katolik yang ada di Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
Padahal, gereja ini dijadikan warga sipil sebagai tempat berlindung dari pertempuran antara IDF dan Hamas yang sampai sekarang berkecamuk.
Dikutip dari AFP, terjadinya tragedi ini dikonfirmasi Patriarkat Latin Yerusalem dalam pernyataan resmi. Selain korban jiwa, keuskupan itu juga mengatakan serangan Israel melukai tujuh orang lainnya, ketika mereka sedang mencoba melindungi orang lain.
"Sekitar siang hari ini penembak jitu IDF membunuh dua perempuan Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza, di mana keluarga-keluarga Kristen berlindung sejak perang Israel-Hamas meletus," bunyi pernyataan itu.
"Nahida dan putrinya Samar ditembak dan dibunuh ketika mereka berjalan ke biara suster. Salah satu dari mereka terbunuh ketika dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada Selasa (12/12/2023). Foto: Said Khatib/AFP
Mengutip pernyataan Uskup Agung Yerusalem Pierbattista Pizzaballa, para korban benar adalah seorang wanita tua dan putrinya. Tidak disebutkan lebih lanjut usia kedua korban.
Lebih lanjut, Patriarkat Latin Yerusalem mengungkapkan bahwa tidak ada peringatan evakuasi atau serangan yang dikeluarkan IDF sebelum penembakan terjadi. "Mereka ditembak dengan darah dingin di dalam lingkungan Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang," jelasnya.
Keuskupan itu menambahkan, tiga proyektil yang ditembakkan dari tank Israel pun telah menghantam sebuah biara, menghancurkan generator beserta persediaan bahan bakarnya, dan membuat gedung yang semula menjadi lokasi perlindungan 54 penyandang disabilitas ini tidak lagi dapat dihuni.
"Ke-54 penyandang disabilitas saat ini mengungsi dan tidak memiliki akses ke alat bantu pernapasan yang dibutuhkan oleh sebagian dari mereka untuk bertahan hidup," tutur Patriarkat Latin Yerusalem.
ADVERTISEMENT
Terpisah, ketika dimintai tanggapan mengenai insiden tersebut IDF mengatakan pasukannya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.