Ibu di Bali Kabur Usai Melahirkan di RSUP Sanglah, Bayinya Telantar 4 Bulan

24 Maret 2022 13:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi yang ditelantarkan ibunya di RSUP Sanglah. Foto: Dok. Humas RSUP Sanglah
zoom-in-whitePerbesar
Bayi yang ditelantarkan ibunya di RSUP Sanglah. Foto: Dok. Humas RSUP Sanglah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang ibu yang tidak diketahui identitasnya kabur usai melahirkan di RSUP Sanglah, Kota Denpasar, Bali. Bayi dari ibu tersebut telantar sekitar 4 bulan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"(Identitas) ibu tidak ada, langsung lahiran waktu itu," kata Sub Koordinator Humas RSUP Sanglah Dewa Kresna, Kamis (24/3).
Dewa mengatakan, ibu yang belum diketahui usianya tersebut datang ke RSUP Sanglah pada pertengahan November 2021 dengan seorang kerabatnya. Ia melahirkan seorang bayi prematur dengan jenis kelamin perempuan dengan berat sekitar 1 kilogram.
Beberapa hari setelah melahirkan, sang ibu ternyata kabur dari ruang perawatan dan meninggalkan bayinya yang sedang dirawat di ruang NICU. Berbulan-bulan pihak rumah sakit berusaha mencari sang ibu tapi hasilnya nihil.
"Setelah kondisi membaik dengan berat badan cukup dan fungsi organ yang baik bayi dipindahkan ke ruang perawatan di Ruang Cempaka. Bayi tersebut dirawat RSUP Sanglah tanpa keluarga sejak 4 bulan lalu," sambung Dewa Kresna.
Ilustrasi perut bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
Dewa Kresna mengatakan, RSUP Sanglah mengeluarkan biaya sekitar Rp 170 juta untuk proses lahiran ibu dan merawat sang bayi. Akhirnya pada Kamis (17/3), mereka menyerahkan bayi tersebut ke Dinsos Bali.
ADVERTISEMENT
RSUP Sanglah telah melaporkan kasus ini kepada Dinas Sosial (Dinsos) Bali dan Polda Bali. Ia berharap polisi dapat menemukan sang ibu agar dapat merawat sang bayi sekaligus membayar biaya rumah sakit.
"Karena itu telantar yah belum ada (yang membayar tagihan rumah sakit)," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadinsos P3A) Bali Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, bayi tersebut kini dititipkan di Yayasan Sayangi Bali, Kota Denpasar.
Apabila polisi berhasil menemukan orang tua bayi maka pengembalian bayi kepada keluarganya akan tergantung dari pihak polisi.
"Kalau dari Dinsos ketika orang tuanya ditemukan akan diserahkan. Namun kembali lagi akan dilihat bagaimana kondisi dari orang tua bayi tersebut. Kalau ada bayi telantar memang harus melalui proses kepolisian terlebih dahulu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Jika polisi menindak perbuatan orang tua secara hukum, maka bayi masih bisa dititipkan ke Dinsos.
"Kalau ditemukan orangtuanya mau ambil boleh diambil. Kita lihat keadaan orangtuanya. Misalnya orangt uanya masih tersandung hukuman bayinya masih bisa dititip. Kalau tidak ketemu menunggu laporan dari kepolisian akan tetap dititip di yayasan," kata dia.
Dewa menduga ada beberapa faktor orang tua tega meninggalkan bayinya. Dua di antaranya adalah malu dan masalah ekonomi.
"Anak mestinya tetap dirawat dan disayangi karena anak merupakan karunia dari Tuhan," kata dia.