Ibu di Kaltim Cekik Bayinya saat Live Facebook

13 Mei 2024 23:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak dan Perempuan (TRC PPA) (kiri) memeluk wanita berinisial SL yang nyaris membunuh balitanya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak dan Perempuan (TRC PPA) (kiri) memeluk wanita berinisial SL yang nyaris membunuh balitanya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wanita berinisial SL (32) nyaris membunuh bayinya yang berusia dua tahun dengan cara mencekik atau mencengkeram leher. Aksi itu ia lakukan sambil live di Facebook dengan akun @Salha pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 13.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Diduga aksi itu dilakukan karena SL depresi akibat perlakuan suaminya yang tidak memberikan nafkah dan jarang berada di rumah.
Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kaltim, Rina Zainun, mendatangi rumah SL di Jalan Pramuka, Samarinda, pada hari yang sama sekitar pukul 15.00 WITA. SL lalu menceritakan alasannya mencekik bayinya.
"Saya telepon suami saya, Bu. Suami saya mengatakan, uang terus, uang terus. Kemudian dia (suami) meminta saya (SL) untuk matiin saja anakmu," kata Rina menirukan ucapan SL, Senin (13/5).
"Mendengar ucapan suaminya seperti itu, dilakukannya hal tersebut sambil nge-live (FB)" tutur Rina.
Menurut Rina, SL menyebut suaminya sempat menyaksikan siaran FB itu. Bahkan berkomentar, "dasar bodoh".
Putus Asa
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dikumpulkan TRC PPA Kaltim, SL dikenal sosok yang baik dan sayang kepada anaknya. Namun, ia kerap membagikan postingan yang mengarah putus asa terutama terhadap suaminya.
Suami SL menganggur selama setahun ini. SL menafkahi tiga anaknya seorang diri dengan bekerja sebagai pembantu di indekos. Meski begitu upah pekerjaannya itu tidak cukup membiayai hidupnya dan anak-anak sehingga masih kerap meminta ke suami.
"Kadang suaminya itu kasih Rp 100.000, kadang Rp 50.000. Dia (pelaku) ini tidak pernah memukul anaknya, kok sampai berakhir viral seperti ini. Orangnya baik. Tapi memang, dia sering memposting tentang putus asa. Mencari pekerjaan yang bisa bawa anak. Sudah cari-cari tapi enggak bisa (bawa anak)" kata Rina.
ADVERTISEMENT
Pelaku SL kini berada di Rumah Aman milik Dinas Sosial Kaltim untuk dilakukan observasi kejiwaannya. Tadinya, pelaku hendak dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Atma Husada. Namun, mempertimbangkan balita yang dicengkram lehernya ini masih menyusu ASI maka niat itupun diurungkan.
"Awalnya mau kita bawa ke RSJ Atma Husada, tapi karena anaknya masih menyusu, kita juga masih mikir. Kita kontak pihak pemerintah yang berwenang, diambil keputusan untuk ditempatkan di Rumah Aman sambil dipantau psikologisnya dia oleh psikolog," jelas Rina.
Keterlibatan Suami
Suami SL diketahui saat kejadian tidak berada di rumah. Tapi setelah live berakhir, info TRC PPA dapatkan bahwa suaminya sempat kembali ke rumah menengok kondisi istri serta anak-anaknya.
Namun, SL dan anaknya sudah diamankan TRC PPA untuk mencegah kejadian lebih buruk. Bayi yang sempat dicekik itu saat diselamatkan tidak mengalami luka kekerasan yang fatal.
ADVERTISEMENT
Tim, kata Rina, terbuka untuk berkomunikasi dan mendengarkan penjelasan dari suami pelaku. Karena saat ini masih mengacu keterangan dari pelaku. Tapi, untuk tindak lanjut pidananya menjadi kewenangan Dinsos dan Kepolisian setelah melakukan observasi kejiwaan.
"Kemarin suaminya (SL) ada menghubungi tim saya, katanya ingin melihat istrinya hari ini. Cuma, sampai hari ini belum ada lagi komunikasinya. Selama ini kan kita hanya mendengar dari istrinya, dan memastikan apakah betul ibu ini melakukannya gara-gara suaminya," ujarnya.