Ibu Hamil di Makassar yang Sempat Ditolak Bersalin Ternyata Positif Corona

18 Juni 2020 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ervina Yana, ibu rumah tangga (IRT) di Makassar. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ervina Yana, ibu rumah tangga (IRT) di Makassar. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kisah Ervina Yana, seorang ibu hamil di Kota Makassar, yang sempat ditolak beberapa rumah sakit saat hendak melahirkan, menjadi viral di media sosial dalam sepekan terakhir. Ervina ditolak karena tak mampu membayar biaya tes corona, sebagai syarat sebelum lahiran di sejumlah rumah sakit swasta yang ia datangi. Musababnya, biaya tes corona mencapai Rp 2,3 juta.
ADVERTISEMENT
Walhasil, Ervina dirujuk ke RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Di sana, Ervina menjalani operasi caesar untuk mengangkat janinnya yang telah meninggal karena telatnya tindakan operasi kelahiran pasca-ditolak beberapa rumah sakit sebelumnya. Dirut RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Khalid Saleh mengatakan, sebelum operasi caesar, Ervina terlebih dahulu jalani tes swab. Hasil tes swab bisa berlangsung cepat diketahui tak sampai satu hari.
"Dan hasilnya positif COVID-19. Ia positif corona sambil hamil," kata Khalid Saleh saat diwawancarai wartawan, Kamis (18/6).
Ervina merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda. Ia dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo dengan diagnosis G3P1A1 gravid aterm + KJDR (Kematian Janin Dalam Rahim)+ Post SC (sebelumnya Ervina pernah melahirkan anaknya secara caesar) +letak lintang. Serta reaktif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan rapid rest. Khalid mengatakan, kini kondisi Ervina usai operasi pengangkatan bayinya yang meninggal di dalam kandungan itu, mulai membaik. Ervina sedang menjalani pemulihan pascaoperasi dan dirawat di ruang isolasi khusus.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah laporkan ke dinas kesehatan hasil swabnya," lanjut Khalid.
Selain melaporkan hasil pemeriksaan swab, Khalid juga meminta kepada Tim Gugus Tugas atau Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan agar segera melakukan tracing kontak dari keluarga Ervina.
"Dinas kesehatan harus screening dan saya kira dinas harus tahu dan saya sudah sampaikan harus discreening. Suaminya harus di tracing semua, dengan keluarganya juga. Bukan hanya itu, termasuk harus orang rumah sakit yang pernah kontak, misalnya RSIA Ananda terakhir," ujar Khalid.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
Saksikan video menarik di bawah ini: