Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ibu Negara Ukraina Umpamakan Serangan Rusia Seperti di Novel 'Hunger Games'
21 Juli 2022 1:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ibu negara Ukraina Olena Zelenska berpidato langsung di depan anggota parlemen Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, pada Rabu (20/7/2022).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, ia mendesak para anggota parlemen yang hadir untuk meningkatkan bantuan ke negaranya dengan mengirimkan lebih banyak senjata.
Zelenska tiba di Gedung Putih sehari sebelumnya, pada Selasa (19/7/2022). Misi kedatangannya adalah untuk memperoleh lebih banyak dukungan dari Washington dan menyampaikan pesan terkait kesengsaraan negaranya dalam bertempur melawan Rusia.
Suami Zelenska, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, memilih untuk tetap berada di negaranya.
Lawatan Zelenska ke Washington ini merupakan kunjungan balasan, sebelumnya first lady Amerika Serikat Jill Biden sempat melakukan kunjungan rahasia ke Kiev pada awal Mei 2022.
“Kami tetap benar-benar hancur ketika dunia kami dihancurkan oleh perang. Puluhan ribu dunia seperti itu telah dihancurkan di Ukraina,” tutur Zelenska dalam pidatonya, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato menyentuhnya selama 15 menit, di depan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Amerika Serikat Zelenska memperlihatkan video anak-anak yang ia katakan telah terluka atau terbunuh.
Selain itu, diperlihatkan juga video seorang anak laki-laki berusia tiga tahun yang sekarang berada di Jerman sedang belajar bagaimana menggunakan kaki palsu. Anak itu disebut menjadi cacat karena konflik di Ukraina.
“Berapa banyak anak seperti dia di Ukraina? Berapa banyak keluarga seperti ini yang mungkin masih dirusak oleh perang? Ini adalah ‘Hunger Games’ Rusia,” sambung Zelenska, mengacu pada serangkaian novel fiksi yang bercerita bagaimana orang-orang saling berburu satu sama lain.
“Saya meminta senjata, senjata yang tidak akan digunakan untuk berperang di tanah orang lain, tetapi untuk melindungi rumah seseorang dan hak untuk bangun hidup-hidup di rumah itu,” ucap Zelenska.
ADVERTISEMENT
Menurut pemerintahan Biden, sejak Rusia memulai operasi militer khususnya pada 24 Februari lalu, Washington telah memberikan bantuan militer senilai USD 8 miliar (Rp 119 triliun). Pihaknya juga telah memberikan bantuan tambahan pada bulan lalu senilai USD 2,2 miliar (Rp 33 triliun).
Dalam pertempurannya melawan Rusia, pihak Ukraina sangat ketergantungan terhadap bantuan dana dan pasokan persenjataan dari Barat, khususnya Amerika Serikat. Ukraina percaya, semakin banyaknya persenjataan yang dipasok, maka garis kemenangan melawan Rusia akan semakin dekat.
“Jawabannya ada di sini di Washington, D.C. Bantu kami menghentikan teror ini terhadap Ukraina dan ini akan menjadi kemenangan besar kita bersama atas nama kehidupan, kebebasan, dan pencarian kebahagiaan,” tutup Zelenska.