Ibu Rumah Tangga di Sulsel Tewas Usai Cakar-cakaran dengan Tetangganya

5 Oktober 2017 20:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seorang ibu rumah tangga bernama Nurmianti meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan tetangganya yang juga ibu rumah tangga. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Pramuka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/10).
ADVERTISEMENT
Ibu korban, Daeng Sanga mengungkapkan, kejadian ini bermula saat pelaku berinisial MA, yang juga ibu rumah tangga, meminjam balok kayu kepada korban. Balok kayu tersebut hendak digunakan pelaku untuk memperbaiki atap rumahnya.
Tak berselang lama, korban mengingatkan pelaku agar mengembalikan balok kayu tersebut di tempat semula.
"Dia (korban) bilang, kalau sudah kau (pelaku perbaiki atap), itu balok simpan di tempatnya. Nah begitu, dia (pelaku) terus datang dan marah-marah," ungkap Daeng Sanga.
Pelaku yang diduga tersinggung juga merusak pintu rumah korban. Adu mulut dan perkelahian antara kedua ibu rumah tangga itu kemudian terjadi.
"Anak saya dicakar. Banyak itu di situ (wajah), bisa dilihat," kata dia.
Daeng Sanga menduga, korban meninggal lantaran sesak nafas dan luka di sekujur tubuh akibat perkelahian tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, usai perkelahian itu pelaku langsung melarikan diri. Warga setempat yang geram dengan kejadian tersebut lantas melakukan perusakan rumah pelaku.
Sementara itu, Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah mengatakan pihaknya telah melakukan oleh TKP. Polisi saat ini tengah mencari tahu secara pasti penyebab kematian korban.
"Korban masuk rumah sakit dan meninggal dunia. Untuk penyebab yang mengakibatkan meninggal dunia masih kami dalami," kata Gany.
Dia mengatakan polisi juga mendalami perihal dugaan perbuatan pelaku mengakibatkan korban meninggal. "Apakah perbuatan yang dilakukan pelaku ini mengakibatkan kematian atau tidak, kami berkoordinasi dengan rumah sakit," tambahnya.
Ibu rumah tangga tewas karena berkelahi. (Foto: kumparan)