Ibu yang Dipersekusi dan Ditelanjangi di Medan Alami Trauma

18 September 2018 18:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penganiayaan  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penganiayaan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Silviana Nainggolan (52) belum mau kembali ke rumah. Dia mengalami trauma berat. Di lingkungan rumahnya sendiri, dia mengalami persekusi. Bajunya dilucuti hingga tinggal pakaian dalam.
ADVERTISEMENT
Dua orang pria menjadi aktor utama persekusi yakni MP dan DD. Pada 12 September lalu, dua pria itu beserta beberapa rekannya menjemput Silviana, lalu menyeretnya ke sebuah kafe.
Silviana dituding mencuri atau menjadi penadah sandal hasil curian. Padahal, Silviana hanya membeli sandal dari sekelompok pemuda. Pedagang minuman itu tak tahu kalau sandal itu hasil curian.
Saat dilucuti dan diikat di sebuah pohon, anak korban yang bernama Siliyana mencoba menolong. Tapi dia malah kena pukul. Aksi persekusi sekelompok pria mereda setelah polisi datang. Siliyana lalu mencari keadilan. Dia mengadu ke LBH Medan, dan juga ke kepolisian.
Persekusi sudah berlalu, tetapi luka masih terasa di hati Silviana. Perempuan yang sudah beberapa tahun membesarkan anaknya sendiri karena ditinggal mati suaminya ini, belum mau kembali ke rumah.
ADVERTISEMENT
Ada kekhawatiran yang dirasakan korban sehingga ibu bersama anak semata wayangnya itu tidak berani untuk pulang ke kediamannya hingga pelaku ditangkap oleh petugas.
"Korban dan anaknya belum berani untuk kembali ke rumahnya karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar kuasa hukum korban, Armada Sihite, saat dihubungi kumparan, Selasa (18/9).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Armada dari anak korban yang bernama Siliyana, MP merupakan salah satu pimpinan organisasi masyarakat (ormas) yang cukup terkenal di wilayahnya.
Dan dari informasi yang diperoleh kumparan, warga setempat tidak ingin campur tangan saat peristiwa itu terjadi karena tidak mau berurusan dengan MP, yang juga pemilik sebuah kafe.
Silviana diarak oleh sekelompok orang pada Rabu (11/9) pagi di Jalan Jermal, Medan, karena dituduh sebagai penadah sandal. Bahkan putrinya yang berusaha untuk menolong pun juga dipukul berkali-kali.
ADVERTISEMENT
Kasus ini kini ditangani Polrestabes Medan.