Ibu yang Ruwatan di Temanggung Dikenal Baik, Jadi Langganan Jahit Guru Anaknya

20 Mei 2021 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang kelas 1 SDN Bejen 1 Temanggung, tempat sekolah anak di Temanggung yang tewas karena diruwat. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ruang kelas 1 SDN Bejen 1 Temanggung, tempat sekolah anak di Temanggung yang tewas karena diruwat. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
S (39), ibu di Temanggung yang meruwat anaknya, AHL (7), hingga tewas, dikenal sebagai penjahit dengan reputasi bagus di wilayahnya. Bahkan dia menjadi langganan jahit seragam guru tempat AHL sekolah.
ADVERTISEMENT
Sujito, guru olahraga di SD Bejen I Temanggung tempat AHL sekolah, mengaku tak menyangka S dan suaminya, M (43), tega melakukan hal itu. Sebab selama ini S dikenal baik dan kerap datang ke SD Bejen I untuk mengukur baju pelanggannya yang tak lain adalah guru-guru di sana. Kala itu juga dia tak terlihat ada masalah.
"Enggak nyangka soalnya orang tuanya biasa kok. Ini kan langganan ibu-ibu ini jahit ke sana. Sering ke sini ngukur ibu-ibu itu biasa saja seperti enggak ada permasalahan di rumah," ujar Sujito saat ditemui di SD Bejen I, Temanggung, Kamis (20/5).
Rumah bocah di Temanggung, Jawa Tengah, yang meninggal karena diruwat. Foto: kumparan
Sujito menyebut S terakhir kali datang ke sekolah tersebut pada bulan Ramadhan, yakni ketika korban sudah tidak pernah lagi terlihat ke sekolah.
ADVERTISEMENT
Saat itu komunikasi S dengan guru-guru SD Bejen I juga terlihat normal dan baik-baik saja. Guru-guru juga puas dengan hasil jahitan S.
Hanya ada satu guru yang belum sempat mengambil jahitannya, padahal sudah jadi. Setelah kejadian ini, mau tak mau guru tersebut merelakan baju jahitan tersebut.
"Bajunya ada satu yang belum diambil, tapi sudah jadi. Yang lainnya sudah jadi semua, diambil," kata Sujito.
Saat ini S dan para tersangka lain ditahan polisi. Rumah S dan M yang menjadi lokasi tempat kejadian perkara kini digaris polisi.