Ibunda Gadis Penjual Gorengan yang Tewas di Sumbar Harap Pelaku Dihukum Mati

10 September 2024 19:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eli Malina (45 tahun), ibu Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas di Padang Pariaman, Sumbar. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eli Malina (45 tahun), ibu Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas di Padang Pariaman, Sumbar. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana duka masih menyelimuti rumah almarhumah Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan keliling yang menjadi korban pembunuhan. Jasad Nia ditemukan terkubur tak jauh dari rumahnya dengan kondisi tanpa busana dan tangan terikat pada Minggu (8/9).
ADVERTISEMENT
Isak tangis masih terdengar dari rumah duka yang berlokasi di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (10/9).
Ibu kandung Nia, Eli Malina (45), meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Dengan wajah emosi dan sedih, Eli berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
"Kami belum bisa mengikhlaskan kepergian Nia. Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati," kata perempuan yang setiap hari juga berjualan gorengan keliling saat dijumpai dirumah duka, Selasa (10/9).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh kakak kandung korban, Rini Mahyuni (19). Dia masih ingat betul, saat itu Jumat (6/9), adiknya pamit untuk berjualan gorengan keliling.
Namun hingga pukul 22.00 WIB, Nia tak kunjung pulang. Padahal biasanya setelah Magrib Nia sudah kembali ke rumah.
ADVERTISEMENT
"Jam 10 malam, saat ibu pulang ngantar jemput adik ngaji, Nia belum juga pulang, ibu minta aku nyari Nia ke tempat biasanya dia berjualan. Malam itu cuaca sangat tidak baik. Aku bersama keluarga mencoba mencari dan memanggil manggil Nia di lokasi TKP, karena di situ gelap tanpa penerangan," kata Rini.
Rini, saksi sekaligus kakak perempuan Nia Kurnia, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan tewas terkubur. Foto: Dok. kumparan
Di saat bersamaan informasi soal hilangnya Nia menyebar dari mulut ke mulut warga kampung, dan warga pun berduyun-duyun ikut mencari hingga tengah malam. Namun, Nia tetap tidak ketemu.
Hingga esok harinya, Sabtu (7/9), warga dibantu juga oleh Tim SAR gabungan semakin masif melakukan pencarian di berbagai titik. Namun kembali nihil menemukan keberadaan Nia.
Baru setelah, Minggu (8/9/2024), keberadaan Nia mendapat titik terang. Nia dilaporkan ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dikubur di dalam lubang sempit tanpa busana. Keluarga begitu terpukul dengan musibah ini.
Petugas mengevakuasi jasad Nia Kurnia, remaja penjual gorengan di Sumbar yang dilaporkan hilang tiga hari, ternyata ditemukan terkubur, Minggu (8/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
"Sangat terpukul kami keluarga dengan musibah ini. Nia itu beda dari kami yang bertiga, dia pintar, rajin, serta gigih dalam menggapai mimpi dan harapannya. Sekarang semua tinggal kenangan," ucap Rini dengan wajah sedih.
ADVERTISEMENT
Nia, katanya, selama ini dikenal baik, rajin dan gigih membantu ekonomi keluarga tidak pernah memiliki musuh ataupun bersikap aneh yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Nia juga dikenal ramah dan supel dalam bergaul.
Di sekolah, dia juga berprestasi di bidang akademik maupun ekstrakurikuler bela diri. Bahkan rencananya bulan ini Nia akan mulai kuliah.
"Padahal rencananya bulan ini dia mulai masuk kuliah, semua tes dan persyaratannya juga sudah selesai, sekarang Nia hanya mencari tambahan uang untuk beli laptop," ucapnya.
Kini, perempuan berjilbab itu telah kembali ke haribaan Ilahi. Hanya doa yang bisa dipanjatkan oleh keluarga agar Nia tenang dan dapat diterima di sisiNya.
"Kami hanya berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua, dan pelaku dihukum seberat-beratnya," kata Rini.
ADVERTISEMENT

Polisi masih selidiki

Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Nia. Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, keluarga, tetangga hingga tiga pemuda. Anjing pelacak juga diterjunkan untuk membantu penyelidikan.
"Kami telah periksa beberapa saksi. Di antaranya adalah satu orang yang terakhir melihat korban, keluarganya yaitu ibu dan kakak perempuannya, dan tiga orang pemuda di Nagari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy kepada wartawan, Selasa (10/9).
Kata Reggy, sebenarnya ada satu lagi pemuda yang dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pemuda tersebut kabur, tidak ada di rumahnya.
"Dari empat pemuda tersebut satu di antaranya belum ditemukan sampai saat ini, kita masih melakukan pengejaran," kata Reggy.
Reggy memastikan hingga saat ini polisi belum menentukan tersangka. Semua pihak yang diperiksa masih berstatus saksi.
ADVERTISEMENT
"Baru hanya sebatas saksi. Belum ada tersangka sembari itu tim masih melakukan penyelidikan lebih dalam," katanya.