Ical Bela Anies soal Pidato: Dia Bicara Pribumi di Masa Lalu

19 Oktober 2017 14:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aburizal Bakrie (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aburizal Bakrie (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menanggapi polemik penyebutan kata pribumi oleh Gubernur DKI Anies Baswedan saat memberikan orasi politik usai dilantik. Ical, sapaan Aburizal, menilai masalah ini tidak perlu dilebih-lebihkan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Anies berbicara dalam konteks zaman kemerdekaan, bukan saat ini.
"Dia bicara pribumi pada masa lalu, kenapa tidak? Kenapa mesti dilebih-lebihkan. Kan dia bicara waktu zaman kemerdekaan," ujar Ical usai menghadiri seminar Partai Golkar bertema Pancasila di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (19/10).
Mantan Ketum Partai Golkar ini menilai yang melebih-lebihkan adalah pihak-pihak yang memplesetkan pidato Anies.
"Yang memplesetkan pada zaman sekarang itu yang salah. Dia bicara pada zaman kemerdekaan," tuturnya.
Sekadar diketahui, pidato kemenangan Anies Baswedan di Balai Kota menuai sorotan. Anies menggunakan istilah pribumi yang bagi sebagian dianggap tidak tepat. Anies lalu menjelaskan makna dari kata pribumi tersebut.
"Istilah itu digunakan untuk konteks pada saat era penjajahan, karena saya menulisnya juga pada era penjajahan dulu. Karena Jakarta ini kota yang paling merasakan," ucap Anies usai pertemuan dengan SKPD di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10).
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, saat era penjajahan dulu, kota-kota lain di Indonesia tidak merasakan penjajahan Belanda sedekat warga Jakarta. "Yang lihat Belanda jarak dekat siapa? Orang Jakarta. Coba kita di pelosok-pelosok Indonesia, tahu ada Belanda tapi lihat depan mata? Enggak, yang lihat depan mata itu kita, hanya ada di kota Jakarta ini," paparnya.