Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
ICW Luncurkan Situs untuk Monitor Rekam Jejak Caleg DPR RI
24 Februari 2019 17:34 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB

ADVERTISEMENT
Indonesian Corruption Watch (ICW) meluncurkan sebuah platform digital untuk menelusuri rekam jejak para calon anggota legislatif DPR RI di Pileg 2019. Situs yang diberi nama rekamjejak.net itu mengkhususkan diri kepada caleg-caleg yang berstatus petahana dengan melihat isu korupsi, bisnis, dan politik.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai pemilih memilih mereka (caleg), karena pemilih tidak tahu dengan rekam jejak (caleg) sehubungan dengan kasus korupsi. Nah, inilah yang ingin ICS jawab dengan kanal rekamjejak.net," ujar Peneliti ICW Almas Sjafrina, di Conclave Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (24/2).
Almas menambahkan, dalam situs tersebut selain menampilkan profil para caleg, juga menuliskan aktivitas para caleg dalam isu-isu korupsi dan pemberantasan korupsi.
"Di rekamjejak.net pemilih juga bisa melihat sejumlah caleg yang menjadi pidana atau tersangka di sini. Tinggal buka profil dan pilih menu keterlibatan kasus korupsi," kata Almas.
Menurutnya, masyarakat saat ini masih terlalu fokus terhadap pilpres ketimbang pileg. Sehingga, lanjut Almas, rekamjejak.net dikembangkan untuk mengajak masyarakat beralih fokus ke pileg.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat sekarang pemilih fokus ke Pilpres. Sekarang ada yang tahu enggak rekam jejak caleg yang berkaitan dengan korupsi terutama. Nah, itulah yang ingin disampaikan ICW," papar Almas.
"Harapannya, rekam jejak dapat menjadi rujukan bagi publik dalam memonitoring dan menilai anggota DPR," sambungnya.
Acara peluncuran tersebut turut dihadiri juru bicara KPK Febri Diansyah, pengamat politik Yunarto Wijaya, serta pendiri Positive Movement Inayah Wahid.
"Harapannya mungkin rekamjejak.net bisa berikan konsekuensi-konsekuensi secara sadar rekam jejak mereka, sehingga pemilih bisa tau apa yang akan mereka pilih dan lakukan sehingga ke depan aspek interaktifnya antara pemilih dan yang dipilih bisa terjaga," ucap Febri.