ICW soal Firli Bahuri Sembunyi: Mengingatkan Masyarakat pada Kebiasaan Koruptor

17 November 2023 10:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPK Firli Bahuri saat memimpin konpers penahanan OTT Pj Bupati Sorong, Selasa (14/11/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPK Firli Bahuri saat memimpin konpers penahanan OTT Pj Bupati Sorong, Selasa (14/11/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua KPK Firli Bahuri bersembunyi menghindari wartawan usai pemeriksaan Polda Metro Jaya. ICW menilai tindakan itu seperti kebiasaan koruptor.
ADVERTISEMENT
"Tindakan Firli Bahuri yang berusaha menghindari jurnalis dengan bersembunyi dan menutup wajahnya menggunakan tas setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri mengingatkan masyarakat pada kebiasaan para koruptor. Seperti yang sering tampak di KPK, koruptor yang mengenakan rompi oranye selalu mencari siasat untuk lari dari kejaran jurnalis," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/11).
"Perbedaan di antara keduanya praktis hanya pakaiannya saja: koruptor menggunakan rompi, sedangkan Firli mengenakan batik," sambungnya.
Ketua KPK Firli Bahuri tampak mengindari sorotan media usai keluar dari Gedung Rupatama Mabes Polri setelah menjalani pemeriksaan di Lantai VI Dittipidkor Bareskrim Polri, Kamis (16/11/2023). Foto: Laily Rahmawaty/Antara
ICW menilai tindakan Firli yang bersembunyi menutupi muka hingga posisi duduk yang hampir berbaring itu sebagai tindakan yang panik. Hal yang kemudian menimbulkan prasangka.
"Bahkan mungkin menjurus pada keyakinan, di tengah masyarakat bahwa dirinya memang benar terlibat dalam perkara pemerasan dan pertemuan dengan pihak berperkara. Sebab, jika merasa benar, mengapa sampai ketakutan seperti itu?" kata Kurnia.
ADVERTISEMENT
Melihat perkembangannya, ICW merasa Polda Metro Jaya semakin berbelit-belit dalam menangani perkara ini. Sebab, bukti sudah banyak dikumpulkan. Bahkan upaya paksa seperti penggeledahan dan penyitaan pun telah dilakukan. Puluhan saksi dan beberapa orang ahli pun sudah turut dimintai keterangannya oleh penyidik.
Polda Metro dinilai seharusnya sudah bisa menetapkan tersangka dalam kasus pemerasan Syahrul Yasin Limpo itu.
"Dengan beragam tindakan yang telah diambil Polda, semestinya tidak lagi sulit untuk menemukan tersangka di balik perkara ini," ujar Kurnia.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ICW pun heran Polda Metro meminta supervisi dari KPK dalam pengusutan kasus tersebut.
"Sebab, berdasarkan peraturan perundang-undangan tidak ada kewajiban hukum bagi kepolisian untuk berkonsultasi dengan KPK, apalagi dalam hal ini terduga pelaku merupakan pimpinan lembaga antirasuah itu. Tentu supervisi itu akan menuai problematika, terutama mengenai konflik kepentingan jika kemudian Firli dilibatkan dalam proses tersebut," pungkas Kurnia.
ADVERTISEMENT
Firli Bahuri diduga memeras mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo yang kasusnya sedang diusut KPK. Kasus dugaan pemerasan Firli Bahuri diusut Polda Metro.
Kamis kemarin, Firli Bahuri menjalani pemeriksaan Polda Metro Jaya di Bareskrim Polri. Usai pemeriksaan, Ketua KPK itu tampak menghindari wartawan.
Meski berada di dalam mobil, Firli terlihat menutupi wajahnya dengan tas. Bahkan, posisi duduknya turun hingga hampir berbaring. Seakan takut terkena jepretan kamera wartawan.
Belum ada pernyataan dari Firli soal sikapnya tersebut. Namun, ia berkali-kali membantah memeras SYL.