Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW ) di Jalan Kalibata Timur IV, Jakarta Selatan, dijaga puluhan aparat kepolisian. Mereka mengantisipasi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa terkait isu rasisme di Papua.
ADVERTISEMENT
Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan Indonesian Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah mengaku heran mengapa kantornya menjadi sasaran aksi. Ia menyebut terakhir ada aksi demo di kantor ICW lebih dari 10 tahun lalu.
“Kami secara terus terang belum pernah lagi ada sejumlah kelompok datang ke ICW untuk melakukan aksi demonstrasi, terakhir itu kami di periode 2012 artinya sudah 10 tahun lebih begitu kami belum pernah mendapatkan aksi semacam ini,” kata Wana di kantor ICW, Senin (26/2).
Pantauan kumparan di lokasi, puluhan aparat kepolisian terlihat berjaga di sejumlah titik dekat kantor ICW. Mobil rantis dan water canon pun disiagakan di Kantor Lurah Kalibata yang terletak di seberang kantor ICW.
Meski demikian, hingga pukul 13.06 WIB, belum terlihat ada massa aksi yang hendak melakukan demonstrasi.
ADVERTISEMENT
Wana mengatakan, sejak ICW berdiri awal masa reformasi dulu lembaga ini selalu membahas isu korupsi. Ia mengaku belum pernah membahas isu rasisme hingga menjadi sasaran aksi demonstrasi.
Wana mengaku, sebelum kabar kantornya akan digruduk massa, sempat ada orang mencurigakan yang ia duga adalah seorang intel berkunjung ke kantornya.
Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, Kantor ICW sempat memfasilitasi forum diskusi kelompok mahasiswa. Forum ini membahas kecurangan pemilu hingga isu pemakzulan Presiden.
“Misalnya beberapa minggu yang lalu, ada kegiatan di ICW, lalu ada sejumlah orang yang tidak dikenal, yang datang dan menetap dengan jangka waktu yang lebih lama melihat-lihat kondisi ICW,” tuturnya.
“Dan kemudian ketika ditanyakan, lalu kemudian mereka berkilah. Dari situ kami menduga bahwa kantor ICW sedang dipantau,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT