Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
IDAI Masih Tunggu Ajakan Dialog dari Kemenkes soal Mutasi Dokter Anak
7 Mei 2025 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih menanti audiensi atau dialog bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) usai mutasi mendadak sejumlah dokter anak. Sampai saat ini mereka mengaku belum ada ajakan.
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara dr Rizky Ardiansyah mengatakan, mutasi tersebut tidak diawali dengan pemberitahuan secara lisan. Oleh karena itu, ia mendesak Kemenkes untuk memberikan keterangan secara langsung.
“Kita kan dalam posisi yang sebenarnya menunggu. Kenapa? Karena kita nggak diberitahu tiba-tiba keluar SK mutasi. Kita nggak diberitahu tiba-tiba SK pemerintahan. Jadi posisi kami sebenarnya dalam konteks kondisi dialog, ya kami menunggu. Sejauh mana mau dialog itu sebenarnya,” kata d Rizky di Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/5).
Rizky merupakan salah satu pihak yang diberhentikan dari RS Adam Malik Medan.
Pernyataan Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso menyebutkan, terdapat tiga dokter anak yang dimutasi serta satu dokter yang diberhentikan mendadak. Keempatnya merupakan pengurus dari IDAI.
ADVERTISEMENT
“Totalnya sebetulnya banyak ya. Tetapi kalau di IDAI, itu ada empat. Dan empat-empatnya itu satu Ketua Umum, kedua Sekretaris Umum, ketiga Ketua IDAI Jawa Tengah, dan yang keempat yang dipecat, Ketua IDAI Sumatera Utara. Ini semua pengurus inti dari IDAI yang kena hukuman,” jelas dia.
Penjelasan Kemenkes
Kemenkes telah memberi penjelasan terkait polemik tersebut. Mereka memastikan mutasi ini adalah hal biasa dalam sebuah organisasi.
"Rotasi yang dilakukan terhadap dr. Piprim adalah hal yang biasa dalam organisasi. Selain beliau ada 12 dokter lainnya dari spesialis yang berbeda yang turut dirotasi untuk pengembangan RS Kemenkes," demikian keterangan Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes.
Kemenkes memastikan bahwa mutasi ini atas asas kebutuhan mendesak dari RS Fatmawati. Sehingga mereka memerlukan tenaga Piprim untuk memperkuat dan mengembangkan layanan kardiologi anak.
ADVERTISEMENT
"Perpindahan dr Piprim untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Rumah Sakit Fatmawati (RSF), yang saat ini hanya memiliki satu sub-spesialis kardiologi anak. Kehadiran yang bersangkutan diperlukan untuk memperkuat dan mengembangkan layanan kardiologi anak di RSF. Perlu diketahui bahwa RSF juga merupakan rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran UIN serta menjadi bagian dari jejaring rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI)," lanjut Kemenkes.
Sementara untuk kasus di RS Adam Malik Medan, Kemenkes mengatakan bahwa dr. Rizky merupakan dokter mitra atau dokter lepas. Bukan merupakan pegawai dari rumah sakit tersebut.
Adapun untuk mutasi dua dokter lainnya, dr. Fitri dan dr.Hikari belum ada keterangan dari Kemenkes.