Idealnya, Proporsi KIPI Harus di Bawah 0,1 Persen dari Total Vaksinasi Corona

21 Mei 2021 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal terhadap pekerja sektor pariwisata yang akan menjalani vaksinasi corona di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (20/5/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal terhadap pekerja sektor pariwisata yang akan menjalani vaksinasi corona di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (20/5/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satari menerangkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksinasi corona jangan dilihat dari jumlah. Melainkan dilihat dari proporsi apabila dibandingkan dengan uji klinis vaksin pada fase 1, 2, dan 3.
ADVERTISEMENT
"Jadi jumlah laporan bukan soal jumlahnya. Tapi proporsinya. Karena jumlah yang divaksin akan makin banyak. Targetnya aja 180 juta. Dan KIPI tidak akan terjadi hari ini aja, tiap hari bakal ada, orang yang divaksin jutaan. Tapi proporsinya [harus] di bawah 1 persen, atau di bawah 0,1 persen," kata Hindra kepada kumparan, Jumat (21/5).
Menurut data Kemenkes, hingga Kamis (20/5), tercatat 14.369.233 orang di Indonesia sudah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin corona. Sementara ada 9.536.102 orang dari jumlah tersebut sudah mendapatkan dosis kedua
Lebih lanjut, Hindra menerangkan KIPI vaksin di Indonesia masih lebih rendah dari KIPI pada uji klinis vaksin 1,2,3. Kendati demikian, proporsi ini terus dipantau perkembangannya oleh Komnas KIPI.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita bandingkan ada datanya. Nah, kita tidak lebih tinggi dari yang terjadi di fase 1,2,3 clinical trial. Itu yang kita pantau. Kalau proporisnya, bukan jumlah total ya, lebih rendah dari fase 1,2,3 cllinical trial artinya vaksinasi kita aman," paparnya.
"Saya dengan Komda itu rapat 3 kali seminggu, tapi enggak lapor ke masyarakat. Karena saya kerja aja," pungkas dia.
Sebelumnya, per 16 Mei, Hindra mencatatkan 229 laporan kasus KIPI serius dan 10.623 non serius dari vaksinasi corona. KIPI serius terbagi menjadi Sinovac 211 laporan, AstraZeneca 18 laporan.
Non serius seperti demam, mual, muntah, lemas, pusing, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi. Ini terdiri dari 9.738 laporan Sinovac dan AstraZeneca 889 laporan.
ADVERTISEMENT