Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Kiprah Jenderal Idham Azis semakin cemerlang setelah diangkat sebagai Kapolri. Sebagian orang menilai, mulusnya jalan Idham Azis menjadi Kapolri tak lepas dari kedekatannya dengan pendahulunya, Tito Karnavian.
ADVERTISEMENT
Idham kemudian menjabat soal kabar kedekatannya dengan Tito. Idham menilai, dirinya memang orang Tito. Sebab, sebagai anggota polisi, Tito merupakan pimpinannya saat itu.
"Banyak bilang, saya orang Pak Tito. Saya polisi ya orangnya Kapolri lah. Masa saya orangnya Pangkostrad, masa saya orangnya Danjen Kopassus," ujar Idham Azis saat proses pedang pora di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Rabu (6/11).
"Saya maaf, gaya saya seperti inilah. Saya tidak tahu kenapa Presiden pilih saya," tambah dia.
Idham berharap mendapatkan dukungan penuh dari para senior maupun juniornya. Dia tetap akan bekerja maksimal meski masa jabatannya hanya 14 bulan.
"Jangan suka tidak suka. Patung Pancoran juga banyak yang tidak suka. Kalau tidak suka ya saya tinggal," tegas dia.
Bagi mantan Kabareskrim itu, apa pun akan dilakukan agar instansi Polri tetap berdiri tegak. Idham Azis berjanji akan melakukan yang terbaik selama memimpin korps Bhayangkara itu.
ADVERTISEMENT
"Saya besok boleh pergi, bahkan boleh meninggal, tapi Polri harus tetap berdiri. Saya komitmen 14 bulan ke depan, saya lakukan yang terbaik," ucap dia.