IDI Aceh: Masih Banyak Tim Medis Tangani Pasien Corona Pakai Jas Hujan

7 April 2020 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan mengambil sampel darah seorang polisi untuk test virus corona, di Bogor, Selasa (7/4). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan mengambil sampel darah seorang polisi untuk test virus corona, di Bogor, Selasa (7/4). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh memastikan kondisi seluruh tim medis yang menangani pasien virus corona di Aceh dalam keadaan sehat. Hasil pemeriksaan rapid test, belum ditemukan tenaga medis yang positif virus corona.
ADVERTISEMENT
“Artinya kita belum mendapatkan tenaga medis di Aceh yang positif. Sejauh ini melalui hasil rapid test belum ada yang positif. Mudah-mudahan tidak ada ya,” kata Ketua IDI Aceh, Safrizal Rahma dikonfirmasi kumparan, Selasa (7/4).
Safrizal mengaku, ada beberapa petugas medis yang mengalami gejala demam setelah merawat atau berhubungan dengan pasien dalam pemantauan (PDP). Namun mereka langsung ditangani agar kondisinya tidak semakin memburuk.
“Mereka yang kemudian demam dan bergejala lainnya, memang ada beberapa tenaga medis mulai dari dokter hingga perawat. Cuma setelah kita lakukan rapid test hasilnya negatif,” ucap Safrizal.
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
Terkait kondisi sejumlah tenaga medis yang buruk itu, Safrizal juga tak menampik, hal itu disebabkan karena masih ada tim medis di Aceh yang menggunakan jas hujan sebagai alat pelindung diri (APD) ketika merawat pasien virus corona.
ADVERTISEMENT
“Tenaga medis yang pakai jas hujan itu benar memang masih ada, masih banyak. Karena memang kesulitan, bahkan di Amerika sendiri sudah mulai membuat bagaimana supaya APD itu bisa disterilkan ulang. Karena mereka juga kesusahan,” tambahnya.
Safrizal tidak bisa memastikan sampai kapan kondisi para tim medis akan tetap dalam keadaan sehat mengingat APD masih sangat terbatas. Ia mengimbau para tim medis selalu menggunakan APD, sebab risiko untuk tertular sangat tinggi jika tidak menggunakan APD.
“Tapi sampai saat ini memang belum ada. Makin sering kita kontak dan makin kurang APD, maka semakin besar kemungkinan tenaga medis ini akan terkena. Kalau terkena, kiat akan terus kekurangan karena menyiapkan tenaga medis tidak bisa sehari atau dua hari,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!