IDI: Buka Sekolah Juli Tidak Bisa Jadi Kebijakan Nasional

1 Maret 2021 17:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana membuka sekolah secara bertahap pada Juli 2021. Terkait hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memberikan pesan-pesannya.
ADVERTISEMENT
"Tidak bisa kebijakan nasional sekolah buka, harus ada indikator wilayah. Jadi strateginya kewilayahan, ini peran pemda. Ada indikator yang dibuat, positivity rate, tingkat penularan," kata Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT dalam diskusi virtual, Senin (1/3).
"Indikator itu dibuat kalau aktivitas masyarakat dimulai, harus lihat  itu dulu," imbuh dia.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memastikan proses berlangsung sekolah tatap muka di wilayahnya. Foto: Dok. Humas Pemko Banda Aceh
Selain indikator epidemiologi, ada hal lain yang harus diperhatikan. Yakni kesiapan masing-masing daerah untuk membuka sekolah.
"Yang dilihat juga kesiapan aktivitas, apakah sudah disiapkan. Apakah sekolah sudah disiapkan ventilasinya? Berapa lama masa belajarnya? Tempat cuci tangan ada atau tidak," jelas Adib.
Baru setelah itu tentukan prioritas. Membuka sekolah harus berhati-hati demi mencegah penularan corona.
"Baru tentukan mana yang menjadi prioritas, kalau ekonomi prioritas lebih baik buka pasar, yang kedua pendidikan ya buka sekolah. Jadi ada skala prioritas," tutup Adib.
ADVERTISEMENT