IDI Minta Pilkada 2020 Ditunda: Kita Belum Ada di Puncak Corona

24 September 2020 17:51 WIB
Lambang IDI. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Lambang IDI. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makin banyak pihak yang mendesak agar pemerintah menunda Pilkada 2020 yang ditetapkan digelar 9 Desember. Kali ini desakan datang dari PB IDI.
ADVERTISEMENT
"Secara internal PB IDI meminta menunda pilkada. Dengan pertimbangan tanpa pilkada saja, walaupun tadi disampaikan narsum dari pemerintah mampu menangani kerumunan dan menjaga protokol kesehatan, namun pelaksanaan di lapangan itu perubahan perilaku sangat sulit dijalankan," kata anggota Satgas PB IDI Mahlil Ruby dalam webinar yang dihelat Masyarakat dan Pers Pengawas Pemilu (Mapillu) PWI, Kamis (24/9).
"Ini yang menjadi concern PB IDI. Itu kenapa kita meminta menunda di internalnya," sambungnya.
Saat ini IDI melihat pertumbuhan kasus corona di Indonesia masih terus terjadi. Belum ada tanda-tanda menurun.
Warga melintas di depan mural bertema pemilihan umum di kawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
"Jadi PB IDI lagi memantau kapan puncaknya di Indonesia ini. Karena kalau kita melihat hari ini kita masih ada di lerengnya, bukan puncak, apalagi turun lereng. Kita masih menaikkan lereng dan belum sampai puncak," jelas Mahlil.
ADVERTISEMENT
"Namun karena pemerintah sudah beberapa kali menunda pilkada sampai ke Desember, harapannya di Desember ada penurunan kasus," sambung Mahlil.
Sebelumnya sejumlah pihak juga menyuarakan hal yang sama. Misalnya dua ormas Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah.
Intinya, menurut mereka, pilkada di tengah kasus corona yang terus bertambah sangat berisiko. Istilahnya, tak ada apa pun semahal nyawa.