IDI: Salah Besar Kami Untung Akibat Corona, 78% Dokter di Jatim Rugi Finansial

16 November 2020 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenaga medis
 Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenaga medis Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona menyebabkan krisis ekonomi seluruh masyarakat, termasuk kalangan dokter. Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT, menegaskan dokter sama sekali tak diuntungkan akibat pandemi corona.
ADVERTISEMENT
"Bahwa dampak pandemi corona kalau bicara masyarakat terdampak ekonomi, dokter diuntungkan salah besar," kata Adib saat konferensi pers secara virtual, Senin (16/11).
Adib lantas menjelaskan survei di Jawa Timur yang memperlihatkan 78 persen dokter terdampak secara finansial. Melihat kondisi ini, Adib meminta, pandemi corona diatasi secara bersama-sama, tak hanya dokter saja.
"Karena hasil survei, ini fakta di Jatim, 78 persen dokter terdampak secara finansial, sama kayak masyarakat lainnya. Artinya dalam penanganan corona harus bersama," terangnya.
dr. Moh. Adib khumaidi, SpOT Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Saya yakin kalau bersama-sama, karena kondisi saat ini tidak ada yang diuntungkan semua sama. Tidak ada lagi yang katakan satu kelompok dikatakan (diuntungkan). Ini titik nol untuk maju dalam bersama menangani corona," imbuhnya.
Selain itu, Adib juga menceritakan suka duka rekan sejawatnya dalam mengatasi pandemi corona. Menurutnya, banyak dokter dan tenaga medis yang harus jauh dari keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Ada teman-teman kami yang tidak pulang yang seharusnya bertugas di Sumbar untuk jadi relawan di Wisma Atlet yang beliau tidak pulang dan benar-benar ingin selesaikan tugas baru kemudian dia pulang," cerita Adib.
Petugas medis menunjukkan imbauan untuk masyarakat terkait virus corona seusai melaksanakan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4). Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Adib pun meminta masyarakat luas untuk terus memberikan suntikan semangat kepada para dokter dan tenaga medis dalam mengatasi pandemi corona.
"Karena mereka manusia bisa, mereka punya kekuatan kesabaran, mental dan bahkan dari mereka 1-2 ada yang depresi ini kondisi lapangan, tapi pada saat respons, perhatian dari masyarakat dan kelompok masyarakat, dan pemerintah jadi memberikan suntikan semangat," pungkasnya.
Infografik Keajaiban Cuci Tangan. Foto: kumparan