IDI: Sebelum Buka, Sekolah Harus Punya Alat Sterilisasi Corona di Udara

10 Maret 2021 15:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru membagikan buku pelajaran kepada pelajar pada hari pertama sekolah tatap muka di SD Negeri 42, Banda Aceh, Aceh, Senin (4/1/2021). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Guru membagikan buku pelajaran kepada pelajar pada hari pertama sekolah tatap muka di SD Negeri 42, Banda Aceh, Aceh, Senin (4/1/2021). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upaya vaksinasi corona yang dimulai sejak pertengahan Januari turut berdampak pada rencana pembukaan sekolah tatap muka.
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana membuka sekolah tatap muka pada Juli mendatang. Rencana ini direalisasikan usai guru, dosen, dan para tenaga pendidik lainnya selesai mendapat vaksinasi corona.
PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan masukan mengenai rencana pembukaan sekolah tersebut. Ketua PB IDI, Daeng Mohammad Faqih, mengingatkan kepada sekolah agar memiliki alat sterilisasi corona sebelum menggelar pembelajaran tatap muka.
Daeng menyebut alat tersebut juga harus dimiliki tempat publik dengan ruangan tertutup lainnya seperti mal.
"Persiapkan dulu (alat sterilisasi corona) sebelum kebijakan buka sekolah, buka mal, dan lain-lain, ini pastikan dulu," ujar Daeng dalam jumpa pers virtual, Rabu (10/3).
Ketua PB IDI Daeng M Faqih memberikan sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara BPJS dan PB IDI di Kantor PB IDI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Daeng menyatakan, perlunya alat sterilisasi corona demi menjaga kesehatan para tenaga pendidik dan murid. Sebab jika tidak, tenaga pendidik dan murid masih berpotensi terpapar corona walau sudah menerima vaksin.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut potensi terpapar corona di ruangan tertutup bisa melalui aerosol yakni tetesan pernapasan kecil atau droplet dengan ukuran sangat kecil yang berada di udara.
"Kalau kita bekerja di ruangan tertutup kemudian tidak ada pembersih udara yang sterilisasinya enggak bagus, sama dengan kita masuk ruangan untuk menghirup aerosol," ucapnya.