IDI Segera Kirim Surat ke Jokowi, Bahas Polemik Anggota KKI

24 Agustus 2020 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lambang IDI. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Lambang IDI. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
ADVERTISEMENT
Perwakilan organisasi profesi dan asosiasi kedokteran menyatakan pihaknya akan segera mengirimkan surat permintaan kepada istana untuk bertemu Presiden Jokowi. Permintaan pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas polemik calon anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang sebelumnya telah diangkat Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih mengatakan pertemuan itu dinilai penting untuk menyelesaikan polemik atas permasalahan yang bermula dari tak sesuainya usulan nama calon KKI yang diajukan pihak asosiasi dengan nama yang diajukan Menkes Terawan Agus Putranto.
"Kami segera akan bersurat dan meminta untuk ketemu beliau (Presiden Jokowi), mudah-mudahan kami berharap lebih cepat lebih baik, agar konflik ini tidak menghambat proses registrasi para dokter," ujar Daeng kepada wartawan, Seni (24/8).
Bukan mempermasalahkan usulan nama yang dilantik Jokowi, kata Daeng, pihaknya justru hanya mempermasalahkan proses administratif yang ditempuh pihak Kemenkes terkait pengusulan nama.
"Kita permasalahkan adalah prosedur pengusulan, jadi sama sekali tidak mempersoalkan proses administratif, kami hanya mempersoalkan prosedur pengusulan dari kementerian kesehatan," tegas Daeng.
ADVERTISEMENT
"Titik poin yang kami permasalahkan itu di prosedur pengusulan, jadi kita tidak secara personal pribadi kita tidak melakukan itu. Yang kami permasalahkan yang kami kecewa dan keberatan itu dikarenakan prosedur pengusulan," lanjut dia.
Ketua PB IDI Daeng M Faqih memberikan sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara BPJS dan PB IDI di Kantor PB IDI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Daeng menambahkan bahwa gerakan ini murni dilakukan atas usulan tujuh organisasi profesi dan asosiasi yang terdiri dari IDI, PDGI, MKKI, MKKGI, AIPKI, AFDOKGI, ARSPI. Sehingga ia membantah adanya tindakan sepihak yang dilakukan organisasi tertentu menanggapi keputusan kemenkes.
"Kami kan melangkah, kami dapat amanah ini dari IDI, PDGI, MKKI, MKKGI, AIPKI, AFDOKGI, ARSPI. Kami melangkah bukan mau-maunya kami. Kami sudah konsultasi menyerap aspirasi dari kawan-kawan di bawah, kami sudah lakukan rapat koordinasi dan memang kawan-kawan di bawah ini kami sudah kroscek 7 elemen ini," kata Daeng.
ADVERTISEMENT
"Kawan-kawan di bawah ini merasa kecewa dan meminta kami untuk menyelesaikan masalah ini. jadi apa yang kami kerjakan bukan semata-mata maunya kami, tapi aspirasi dari bawah," pungkasnya.
Sebelumnya dalam pelantikan yang didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 55/M Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Konsil Kedokteran Indonesia periode 2020-2025, menyebutkan nama-nama yang terpilih jadi bakal KKI.
Keppres tersebut menyebutkan 17 nama yang menjadi anggota Konsil Kedokteran Indonesia 2020-2025 yaitu:
1. dr. Putu Moda Arsana, Sp.PD-KEMD., FINASIM
2. Dr. dr. Dollar, S.H., M.H
3. drg. Nurdjamil Sayuti, MARS
4. drg. Nadhyanto, Sp.Pros.
5. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS
6. drg. Achmad Syukrul A., M.M
7. Prof. Dr. dr Bachtiar Murtala, Sp.Rad (K)
ADVERTISEMENT
8. drg. Andriani, Sp.Ort., F.I.C.D.,
9. Sdr. Vonny Nouva Tubagus, MD., Radiologist
10. dr. Ni Nyoman Mahartini, Sp.PK (K)
11. Drs. Mohammad Agus Samsudin, M.M
12. Drs. Hisyam Said. , M.Sc
13. Prof. Intan Ahmad Musmeinan, Ph.D
14. Prof. Dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D
15. drg. Sri Rahayu Mustikowati, M.Kes., CFrA
16. Prof. Dr. drg. Melanie Hendriaty Sadono, M.Biomed., PBO
17. dr. Hj. Mariatul Fadilah, MARS. , Ph.D,