IDI Soroti Kurangnya Fasilitas Kesehatan di Daerah: ICU 2 Pasien 3, Ini Dilema

16 November 2020 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi Ruang ICU untuk merawat pasien corona. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Ruang ICU untuk merawat pasien corona. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Ketersediaan fasilitas kesehatan di sejumlah daerah masih menjadi masalah krusial dalam mengatasi pandemi corona. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menemukan ketimpangan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta dan provinsi lain, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum IDI, dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT, menjelaskan contoh seperti kurangnya tenaga medis hingga fasilitas ICU di rumah sakit di daerah. Menurutnya, masalah ini kerap menjadi dilema.
"Di Jabar, Jateng fasilitas tidak sebaik dan sebanyak di Jakarta, ini tenaga tenaga medis di daerah. Terus apa yang terjadi kalau ICU ada 2 tapi pasien yang masuk ada 3 itu dilema, dalam perspektif etis, moral, dan legal gimana," jelas Adib kepada wartawan secara virtual, Senin (16/11).
"Misal lain lagi kadang ada ruang persalinan misal ada 5 bed ternyata ada yang terkonfirmasi COVID-19 ini harus dipisah tapi terkadang ruang persalinan tidak cukup," imbuhnya.
dr. Moh. Adib khumaidi, SpOT Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Selain itu, Adib juga menyoroti masalah kecepatan penanganan pandemi corona di Ibu Kota, namun berbeda dengan di daerah. Menurutnya, ini menjadi tantangan yang masih terus terjadi di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
"Perbedaannya sebagai contoh saat COVID-19 kena Jakarta, kita bisa dengan cepat berhitung berapa kapasitas RS, ICU, ventilator, tenaga kesehatan di ICU sampai shift bisa cepat dibuat," kata Adib.
"Melipir sedikit ke luar Jakarta, hitungannya berbeda, apa yang kita punya bukan berapa, apakah kita punya ventilator, ICU, tantangan ini masih terjadi sampai sekarang di beberapa daerah," pungkasnya.
Infografik Mereka yang Berisiko Tinggi Kena Corona. Foto: kumparan