IDI: Vaksinasi Corona Lebih Baik ke Menteri Dulu, Baru ke Dokter

10 Desember 2020 10:09 WIB
Petugas  menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
PB IDI menanggapi rencana vaksinasi corona yang semakin dekat. Terbaru, 1,2 juta dosis vaksin Sinovac dari China telah tiba di Tanah Air Minggu (6/12).
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Satgas COVID-19 PB IDI Prof Zoebairi Joerban harus ada role model yang mau disuntik vaksin Sinovac. Sebelum vaksin itu disuntik ke tenaga kesehatan.
"Di tengah keriuhan berita, Sinovac Biotech sudah tiba, jumlahnya sejutaan. Ada baiknya Indonesia memakai role model untuk memberi rasa aman kepada publik. Misalnya vaksinasi dilakukan lebih dulu kepada para menteri, influencer atau wartawan. Berikutnya baru dokter," kata Zubairi kepada kumparan, Kamis (10/12).
Sebab, pemerintah berkali-kali menyebut untuk tahap awal vaksinasi ditujukan untuk tenaga kesehatan.
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
Ia mencontohkan apa yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mau menjadi relawan uji klinis III vaksin Sinovac di Bandung sejak Agustus lalu. Hal serupa harus dilakukan pejabat lain saat vaksinasi sesungguhnya dimulai sekitar pekan ketiga Januari 2021.
ADVERTISEMENT
"Apa yang dilakukan Kang Emil dengan menjadi relawan vaksin itu contoh bagus. Sehingga menepis ketakutan di masyarakat. Kalau perlu, para role model yang divaksin itu, memuat kisahnya di platform YouTube," ungkap dia.
Infografik Agar Anak Tidak Stres Menghadapi Pandemi. Foto: kumparan
Selain itu, ia juga meminta pemerintah mencontoh apa yang sudah dilakukan Inggris. Mereka sudah memulai vaksinasi, dan membuat aturan yang layak diterapkan di Indonesia.
"Di Inggris di bulan-bulan mendatang, siapa pun (termasuk tokoh masyarakat) tidak boleh makan di restoran, bar, nonton bioskop, ke ruang olahraga dan lain-lain bila belum vaksinasi," tutup dia.