Idris-Imam Berjaya karena Depok Basis PKS dan Kasus Korupsi Mensos-Menteri KP

10 Desember 2020 18:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris bersama istrinya saat menggunakan hak pilih di TPS 14, Depok.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris bersama istrinya saat menggunakan hak pilih di TPS 14, Depok. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Paslon nomor urut 02 di Pilwalkot Depok yakni Mohammad Idris-Imam Budi Hartono yang diusung PKS unggul mengalahkan paslon nomor urut 01 Pradi Supriatna-Afifah Alia yang diusung PDIP dan Gerindra versi quick count.
ADVERTISEMENT
Dari quick count internal timses Idris-Imam, keduanya unggul dengan perolehan 420.595 suara atau 55,57 persen. Untuk Paslon Pradi-Afifah hanya mendapatkan 336.324 suara atau 44,43 persen.
Menanggapi hal ini, Direktur Populi Center Usep Akhyar mengatakan kemenangan Idris-Imam memang tidak mengejutkan. Sebab, Depok merupakan salah satu basis kuat PKS.
"Saya kira karena memang itu basisnya PKS dan di situ sangat kuat bertahun-tahun, juga gubernur sebelumnya di Sumbar juga PKS, di Depok juga demikian. Ini menandakan basis PKS di dua tempat ini masih belum tergoyahkan walaupun koalisi besar di nasional seperti Gerindra dan PDIP bersatu," kata Usep saat dihubungi, Kamis (10/12).
Selain menjadi basis PKS, Usep berpandangan letak geografis Depok yang berdekatan dengan DKI Jakarta juga mempengaruhi proses Pilwalkot Depok. Sebab sejumlah isu nasional juga akan menjadi pertimbangan pemilih sebelum menentukan pilihan.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, Usep menyebut kasus dugaan suap yang menjerat Menteri Sosial Juliari Batubara dan eks Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo juga mempengaruhi hasil di Depok. Juliari merupakan politisi PDIP dan Edhy merupakan politisi Gerindra.
"Saya kira itu juga bisa dikaitkan dengan posisi Depok yang sangat dekat dengan Jakarta dan isu-isu nasional lain, saya kira itu juga ya misalnya korupsi yang PDIP, lalu kemudian sebelumnya Gerindra itu juga saya kira itu bisa dijadikan alat kampanye ya," jelas Usep.
"Yang sangat dekat dengan Jakarta itu, saya kira sedikit banyak mempengaruhi faktor-faktor itu dan itu kebetulan OTT itu kan menimpa Gerindra dan PDIP pula dan itu bersamaan dan berdekatan sekali dengan waktunya pilkada mau berlangsung," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Usep yakin dua kasus itu juga menjadi isu tersendiri dalam proses Pilwalkot Depok. Sehingga, jalan PKS menuju kemenangan semakin mulus.
"Saya kira itu sangat mudah untuk dijadikan isu, selain di situ juga kan basisnya sudah sangat kuat ke PKS. Lalu kemudian ditambah isu seperti itu atau oposisi pemerintah ditambah dengan begitu, saya kira itu tambah memperkuat posisi Pak Idris," tutup Usep.