Ikatan Guru: UN Seharusnya Dihapus Saja

1 Desember 2019 7:04 WIB
Ilustrasi siswa SMP Foto: Diah Harni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa SMP Foto: Diah Harni/kumparan
ADVERTISEMENT
Wacana penghapusan Ujian Nasional kembali berhembus di awal kepemimpinan Mendikbud Nadiem Makarim. Nadiem mengatakan bahwa pihaknya terus mengkaji kemungkinan UN dihapuskan.
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mendukung Ujian Nasional dihapus. Alasannya, penentuan lulus atau tidaknya siswa hendaknya dinilai dari sejak siswa tersebut pertama kali masuk sekolah.
"Seharusnya Ujian Nasional dihapuskan saja," kata IGI kepada kumparan, Sabtu (30/11).
"Penentuan kelulusan dilakukan berdasarkan portofolio siswa sejak dia pertama masuk hingga dia dinyatakan selesai itu berlaku untuk siswa SD SMP SMA dan khusus untuk SMK berdasarkan penguasaannya pada keahlian yang dipilih jadi tidak perlu yang namanya ujian nasional," lanjut dia.
Ramli mengatakan, anggaran penyelenggaraan Ujian Nasional tersebut sebaiknya digunakan untuk pemberdayaan guru-guru di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Anggaran besar ini untuk ujian nasional lebih baik digunakan untuk mengangkat guru yang saat ini lebih dari 50% guru kita statusnya sudah tidak jelas mereka bukan pegawai negeri sipil bukan juga P3K bukan juga guru tetap yayasan," jelasnya.
Mendikbud Nadiem Makarim memberikan sambutan pada puncak peringatan HUT Ke-74 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Terkait penghapusan UN, sebelumnya Nadiem Makarim menyebut, pemerintah masih melakukan pengkajian soal penghapusan UN. Meski begitu, pelaksanaan UN di tahun 2020 masih akan tetap dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
"Sedang dikaji masih didalami tim, ditunggu ya, karena enggak makan waktu terlalu lama. Baru minggu lalu kan tahap assesment, tahap mengevaluasi. Jadi ya belum siap, belum kita siapkan, kata Nadiem di Kemendikbud, Sabtu (30/11).
Nadiem memastikan di 2020 UN masih akan dilaksanakan. Kemungkinan UN akan dihapus di tahun berikutnya.
Pengkajian penghapusan UN ini berangkat dari aspirasi guru, murid, dan orang tua murid. Sebab, UN dianggap menimbulkan beberapa efek negatif.
"Ya sudah pasti 2020 kan masih akan jalan UN, cuma sudah kami umumkan biar tenang, sebenarnya ini keputusan untuk tahun berikutnya," ujarnya.