Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ikuti Frankfurt Book Fair, Indonesia Bawa Serta 9 Penerbit
9 Oktober 2017 6:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali ikut serta dalam gelaran Frankfurt Book Fair (FBF), pameran buku dan wadah jual beli izin penerbitan buku terbesar di dunia. Melalui Komite Buku Nasional (KBN), Indonesia akan mengikuti seluruh acara FBF 2017 yang digelar sejak tanggal 11 hingga 15 Oktober 2017 di Frankfurt, Jerman.
ADVERTISEMENT
Selain memamerkan buku-buku pilihan hasil karya anak bangsa, delegasi Indonesia akan menggelar reading course, talkshow, dan bahkan cooking show langsung dengan para penulisnya --baik di dalam, maupun di luar acara FBF 2017.
“Selain memamerkan buku-buku yang sudah dikurasi, ada 9 penerbit dan 2 literary agents yang bergabung di stan nasional,” ucap Laura Bangun Prinsloo, Ketua KBN, kepada kumparan melalui keterangan tertulis, Minggu (8/10).
Keikutsertaan Indonesia di FBF 2017 ini akan menjadi keikutsertaan yang ke-8 kalinya. Indonesia pertama kali ikut serta di tahun 2010, dan berhasil mencapai puncaknya ketika menjadi Guest of Honor di tahun 2015. Saat itu, di samping sekitar 1.000 judul buku yang ditampilkan, Indonesia membawa serta 70 penulisnya untuk hadir langsung di pasar jual-beli hak terbit buku yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu ini.
ADVERTISEMENT
Berkat tampil di FBF, Indonesia telah berhasil menjual hak terbit ratusan judul buku ke penerbit-penerbit di luar negeri. Pada gelaran FBF 2014, terdapat 60 judul buku yang dibeli hak terbitnya. Angka tersebut naik menjadi 80 dan 95 pada tahun 2015 dan 2016. Jelas, harapan tinggi ada di gelaran FBF kali ini. Sampai Oktober ini, dari rangkaian pameran buku internasional yang diikuti Indonesia di Bologna, London, Beijing, dan Jakarta, ada 205 judul buku yang tengah dalam tahap negosiasi pembelian.
Meski pada gelaran ini Indonesia berstatus sebagai tamu biasa, bukan berarti kiprahnya di FBF tak semoncer tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini kami mendapat kesempatan untuk bisa tampil di Weltempfang, panggung prestisius yang acaranya dikurasi dengan sangat ketat di FBF,” tambah Laura.
ADVERTISEMENT
Panggung Weltempfang adalah tempat yang terkenal akan panel diskusinya di kalangan FBF. Panggung tersebut terus menghadirkan penulis, intelektual, dan penerjemah kelas wahid dari seluruh dunia. Tahun ini, topik yang diusung pada panggung Weltempfang adalah “Crisis, Order, Creation.”
Indonesia sendiri dijadwalkan mengisi panggung Weltempfang pada Rabu, (11/10) pada pukul 13.00-14.00 waktu setempat. Tema yang akan diusung panel Indonesia adalah “Politic and Persecution: Testing Tolerance in Indonesia”. Di situ, Avianti Armand, Ben Sohib, dan Zaky Amani akan menjadi pembicara yang akan membahas soal masalah yang menjadi halangan multikulturalisme di Indonesia.
Selain ketiga nama tersebut, penyair Aan Mansyur juga akan hadir dalam FBF 2017. Delegasi Indonesia juga akan menyelenggarakan acara “Indonesian Happy Hour” dan “Kitchen Show”, yang akan dihadiri oleh chef Petty Elliott, penulis buku Jakarta Bites: Exploring Vibrant Street Food from the Heart of Indonesia.
ADVERTISEMENT