news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ilmuwan RI di Jepang Minta WNI yang Mau #kaburajadulu Jangan Asal Kabur

25 Februari 2025 10:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah Indonesia memunculkan tren #kaburajadulu. Lewat tren ini, masyarakat khususnya generasi muda ingin 'kabur' ke negara lain untuk mendapatkan penghidupan yang layak lewat pekerjaan atau pendidikan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi #kaburajadulu, Associate Profesor Universitas Osaka, Sastia Prama Putri, yang terpenting adalah masyarakat tidak asal kabur. Ia menyarankan masyarakat untuk tahu mau kabur ke mana.
"Apakah kita kabur ke tempat yang lebih bagus gitu, ya. Kan, kabur penginnya kita meningkatkan taraf hidup, dong, ya, pergi ke tempat yang lebih baik. Untuk sekadar kabur aja tapi [kehidupan] lebih buruk, apakah itu hal yang bijak gitu, kan?" kata Sastia di podcast DipTalk yang tayang di Youtube kumparan.
Selain memikirkan ingin kabur ke mana, hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan adalah apakah memang memiliki opsi untuk kabur atau tidak.
"Kan, mungkin enggak semua orang boleh kabur karena misalnya mereka terikat perjanjian kerja, mereka punya tanggung jawab yang nggak bisa ditinggalkan, ya, enggak boleh kabur dari tanggung jawab. Masa mau selamat sendiri? Enggak boleh," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sastia Prama Putri (kanan), ilmuwan Indonesia dan non-Jepang pertama penerima Ando Momofuku Award berpose dengan Mantan Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi. Foto: ANTARA/HO-Sasti Prama.Putri
Kemudian, masyarakat yang ingin kabur harus memahami bahwa kompetisi di luar negeri berarti harus bersaing di level global.
"Ibaratnya sebagai atlet, sudah siap untuk bersaing di kompetisi global? Ibaratnya kalau atlet, ini sudah siap enggak untuk bersaing di Olimpiade with the best of the best? Kalau mau kaburnya ke tempat yang banyak orang tuju dari mana-mana di seluruh dunia, berarti syarat-syaratnya kita harus tahu kita itu untuk bisa keluar negeri apa bekalan yang kita miliki, apa skill set yang kita punya, kemahiran apa yang mencari," jelasnya.
Selain itu, Sastia menekankan pentingnya kepercayaan diri. Sebab, Indonesia punya mental jago kandang.
"Kalau luar negeri enggak bisa jago kandang, kita harus bisa untuk confident di luar dalam, menyadari bahwa kita kemampuan yang bisa kita kontribusikan. Dan hanya sekadar kabur aja penting juga untuk memetakan kompetensi kita dan juga tujuannya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, lanjut Sastia, kabur yang baik harus berkualitas demi mendapatkan masa depan yang lebih baik.
"Karena kita pengin selalu ke arah yang lebih baik bukan ke arah yang lebih buruk," pungkasnya.