Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
IM57: KPK Tidak Mungkin Bisa Diperbaiki Wajah Lama, Sudah Terbukti Gagal
29 Juli 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
IM57+ Institute, organisasi pemberantasan korupsi yang dibentuk korban TWK KPK, mengomentari hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak puas dengan kinerja KPK periode 2019-2024. Litbang Kompas juga memotret pendapat responden yang mayoritas ingin Pimpinan KPK yang baru diisi oleh orang baru.
ADVERTISEMENT
Ketua IM57+ Institute, Praswad Nugraha, mengatakan kerusakan di internal KPK sudah terjadi secara sistemik. Menurutnya, perlu sosok baru untuk memperbaiki citra lembaga antirasuah ini.
"KPK tidak akan mungkin bisa diperbaiki oleh wajah-wajah lama, pimpinan KPK periode saat ini yang masih mendaftar kembali sudah tidak diinginkan oleh publik dikarenakan terbukti gagal dalam periode kepemimpinannya," ujar Praswad dalam keterangannya, Senin (29/7).
Praswad menyebut, survei Litbang Kompas juga semestinya bisa menjadi bahan bagi para Pimpinan KPK agar bisa mawas diri. Mengingat, ada 2 Pimpinan KPK saat ini yang kembali ikut proses seleksi Capim.
"Terlebih dua pimpinan yang mendaftar lagi salah satunya adalah orang yang memiliki indikasi pelanggaran etik atas laporan yang masuk sehingga diproses dewas," ungkap Praswad.
ADVERTISEMENT
"Pansel harus mempertimbangkan masukan publik ini secara serius sehingga tidak hanya menjadi hasil survei. Data dan informasi ini merepresentasikan harapan publik untuk KPK ke depan," tambah dia.
Oleh karenanya, IM57+ Institute mendorong Pansel KPK agar lebih teliti dalam mempertimbangkan calon pimpinan.
"Jangan ulangi kesalahan yang sama, jangan jadikan masukan dan aspirasi publik hanya sekadar formalitas belaka," tegasnya.
Litbang Kompas merilis hasil survei terkait dengan KPK. Saat ini, sedang berlangsung seleksi calon Pimpinan dan Dewas KPK periode 2024-2029.
Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak puas dengan kinerja KPK periode 2019-2024.
Puas atau tidak puaskah Anda dengan kinerja KPK periode saat ini (2019-2024)?
Tidak puas: 61,3%
Puas: 34,9%
Tidak tahu: 3,8%
ADVERTISEMENT
Survei ini dilakukan melalui telepon pada 22-24 Juli 2024. Responden sebanyak 530 orang dari 38 provinsi. Sampel ditentukan secara acak sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.
Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error kurang lebih 4,32 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Hal lain yang ditanyakan dalam survei tersebut adalah komposisi Pimpinan KPK untuk periode 2024-2029. Hasilnya, mayoritas responden menilai harus diisi oleh orang baru.
Dalam seleksi Capim KPK periode 2024-2029, ada dua pimpinan petahana yang ikut mendaftar. Keduanya adalah Nurul Ghufron dan Johanis Tanak.
Selain itu, ada juga enam orang dari internal KPK yang ikut seleksi Capim KPK. Termasuk Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dan Sekjen KPK Cahya Harefa.
ADVERTISEMENT
Menurut Anda, sebaiknya untuk KPK periode lima tahun ke depan (2024-2029) tetap perlu menyisakan ada komisioner periode sebelumnya (2019-2024) atau semuanya orang baru?
Semua harus orang baru: 51,4%
Tetap ada komisioner lama selain yang baru: 46,7%
Tidak tahu: 1,9%