Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Imam Besar Masjid Al-Azhar Serukan Dialog antar Kelompok Islam Sunni dan Syiah
5 November 2022 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit![Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed Al-Tayeb. Foto: Vincenzo PINTO / AFP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1584340244/mcuqipxy4msiiknwqxzn.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seruan ini disampaikan al-Tayeb dalam pidatonya saat menghadiri Forum Dialog di Bahrain, pada Jumat (4/11). Forum dialog antar-agama tersebut juga dihadiri oleh Paus Fransiskus, yang dijadwalkan akan berada di negara itu selama 3 hingga 6 November pekan ini.
“Saya menyerukan kepada saudara-saudara saya, para cendekiawan Muslim, di seluruh dunia dari setiap doktrin, sekte, dan mazhab pemikiran untuk mengadakan dialog Islam,” ucap al-Tayeb, seperti dikutip dari AFP.
“Mari kita bersama-sama mengusir segala pembicaraan tentang kebencian, provokasi, dan pengucilan dan mengesampingkan konflik kuno dan modern dalam segala bentuknya,” imbuhnya.
Tokoh Islam Sunni terkemuka sekaligus imam besar di Masjid Al-Azhar di Kairo itu mengacu pada perselisihan antara kedua kelompok aliran utama Islam, yang telah memperburuk konflik regional — termasuk di Yaman dan Suriah.
Dalam forum yang diselenggarakan oleh Dewan Tetua Muslim itu, al-Tayeb berpesan secara khusus kepada kelompok Syiah untuk bersama-sama menciptakan kerukunan beragama, agar terciptanya keamanan dan perdamaian bersama.
ADVERTISEMENT
“Para ulama senior di Al-Azhar dan Dewan Sesepuh Muslim siap menjadi tuan rumah pertemuan, sehingga kita bisa duduk bersama dalam satu meja bundar untuk mengesampingkan perbedaan kita dan memperkuat persatuan Islam kita,” jelas al-Tayeb.
Perselisihan antara kelompok Syiah dan Sunni telah diperparah akibat konflik antara Iran yang masyarakatnya didominasi Syiah dengan Kerajaan Arab Saudi yang memeluk aliran Sunni.
Perselisihan ini juga terjadi di Bahrain itu sendiri — negara ini memiliki catatan buruk penindasan dan pelecehan yang dilakukan oleh elite Sunni terhadap Syiah.
Bersamaan dengan Kunjungan Paus Fransiskus
Pernyataan al-Tayeb dikemukakan sehari usai Paus Fransiskus tiba di kerajaan Teluk Bahrain dalam misi melaksanakan dialog antar-agama.
Pemimpin 1,3 miliar umat Katolik di dunia itu memprioritaskan terjalinnya hubungan baik dengan komunitas Muslim sebagai fokus utamanya sebagai Paus.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus telah mengunjungi beberapa negara Timur Tengah seperti Mesir pada 2017 dan Irak pada 2020 — negara-negara lainnya di Timur Tengah yang menjadi sejarah kelahiran Islam.
Di setiap kunjungannya, Fransiskus selalu menyerukan dialog antaragama dengan ulama Muslim terkemuka.
Saat mengunjungi Bahrain, ia turut dijadwalkan memimpin doa di Katedral Our Lady of Arabia yang dibuka pada Desember lalu.
Katedral yang dapat menampung lebih dari 2.000 orang ini dibangun untuk melayani sekitar 80.000 umat Katolik Bahrain, terutama mereka yang berasal dari India dan Filipina.
Paus Fransiskus juga akan memimpin misa di sebuah stadion di kota terbesar kedua di Bahrain, Riffa. Sebanyak 28.000 orang diperkirakan akan memadati stadion tersebut.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Paus Fransiskus akan mengakhiri perjalanannya pada Minggu (6/11) di Manama, sembari memimpin pertemuan doa dengan pendeta Katolik.