Imam Masjid Istiqlal Jelaskan Hadis 3 Kali Tak Salat Jumat Mati Jahiliyah

23 April 2020 16:03 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menyampaikan paparannya saat Kuliah Kebangsaan di Wisma Antara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menyampaikan paparannya saat Kuliah Kebangsaan di Wisma Antara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Sudah sebulan lebih umat Islam tak salat Jumat di masjid. Tak sedikit umat yang meminta pendapat ulama, sebab ada hadis menyampaikan apabila tiga kali tidak salat Jumat berturut-turut akan menjadi orang munafik dan mati jahiliyah.
ADVERTISEMENT
Menyikapi itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menyampaikan pendapatnya.
"Besok kita akan salat Jumat, kalau hari normal. Tapi fatwa majelis ulama, tak hanya Indonesia, seluruh dunia, termasuk Saudi Arabia menutup masjid untuk salat Jumat, karena ada wabah virus corona yang sangat mengancam kehidupan kita," beber dia dalam jumpa pers di BNPB, Jakarta, Kamis (23/4).
Menurut Nasaruddin, saat ini kondisi tidak memungkinkan untuk Salat Jumat. Sehingga, ada kondisi pengecualian.
"Bagaimana hadis nabi tiga kali enggak salat Jumat berturut-turut dikhawatirkan mati jahiliyah, itu hadis dalam kondisi normal. Kalau dalam kondisi enggak normal, entah wabah, perang, lagi berkecamuk, maka hadis itu tidak menjadi mengikat buat kita. Sekali lagi, alasannya darurat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Namun, dia menyampaikan, walaupun umat Islam berada di rumah, bukan berarti masjid ditutup dan vakum.
"Masjid tetap membantu umat sekitarnya membangunkan sahur, bahkan azan, tapi salat dilaksanakan di rumah masing-masing, seperti suara azan istiqlal," tutup Nasarudin.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.