Imam Tohari, Operator Festival Palu Nomoni Hilang Saat Gempa

5 Oktober 2018 11:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban gempa Palu yang belum ditemukan, Imam Tohari. (Foto:  Dok Sri Martiningsih)
zoom-in-whitePerbesar
Korban gempa Palu yang belum ditemukan, Imam Tohari. (Foto: Dok Sri Martiningsih)
ADVERTISEMENT
Sore itu, Jumat (28/9), Sri Martiningsih sedang berbincang dengan suaminya, Imam Tohari (46) via telepon. Sri berada di Surabaya, sedangkan Imam berada di acara Festival Pesona Palu Nomoni. Imam bertugas sebagai operator kembang api di festival yang berlangsung beberapa hari itu.
ADVERTISEMENT
Obrolan berlangsung seperti biasa, tidak ada informasi soal gempa yang didengar Sri saat itu. Tak lama setelah selesai menelepon, sekitar 15 menit, Sri mendengar kabar bahwa ada gempa besar di Palu.
"15 menit sebelum gempa kami masih kontak, setelah itu hilang enggak ada kabar," ujar Sri Martiningsih saat dihubungi kumparan, Jumat (5/10).
Korban gempa Palu yang belum ditemukan, Imam Tohari. (Foto:  Dok Sri Martiningsih)
zoom-in-whitePerbesar
Korban gempa Palu yang belum ditemukan, Imam Tohari. (Foto: Dok Sri Martiningsih)
Keluarga terus berupaya mencari keberadaan Imam namun hingga ini belum ada kabar. Imam memiliki ciri-ciri kulit sawo matang, potongan rambut tipis setengah botak, tinggi badan sekitar 167-16 cm, dan memiliki tubuh berisi.
Sri berharap suaminya bisa ditemukan dan dalam kondisi baik-baik saja. Bagi pembaca yang mengetahui atau melihat keberadaan Imam dapat langsung menghubungi Sri Martiningsih di nomor 081252483341
ADVERTISEMENT
--------------------------------------------------------------------------
Untuk meringankan beban para korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya, kumparan bekerja sama dengan Prambors radio dan Kitabisa, menggalang donasi online. Salurkan donasi Anda di sini atau melalui tautan berikut: