Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Atap salah satu gedung dua lantai SMK Negeri 24 Bambu Apus, Jakarta Timur, roboh diduga akibat angin kencang dan hujan deras pada Jumat (21/2) dini hari. Sebanyak 17 ruang kelas kini tak bisa dipakai akibat hal tersebut.
ADVERTISEMENT
kumparan mendatangi sekolah tersebut pada Sabtu (22/2) untuk melihat kondisi bangunan sekolah kejuruan itu. Atap yang roboh berada di lantai dua gedung utama.
Kerusakan pada bangunan tidak begitu terlihat saat kumparan tiba di sekolah ini. Hanya ada beberapa plafon yang rusak.
Namun, pemandangan berubah saat ke bagian belakang gedung. Di sana terlihat beberapa baja ringan yang menjadi rangka atap bengkok bahkan ada yang patah.
Pecahan genting memenuhi halaman belakang gedung yang baru direnovasi pada tahun 2018 itu. Genting yang jatuh juga merusak plafon teras di lantai satu.
Kondisi lebih parah terlihat di dalam 8 ruang kelas, atap yang ambruk menimpa meja dan bangku kelas. Ornamen dalam kelas, seperti burung garuda dan bendera Merah Putih ikut terjatuh akibat peristiwa tersebut.
Rangka baja yang roboh juga menahan pintu. Akibatnya pintu beberapa kelas tidak bisa dibuka. Demi mengamankan area dari jangkauan siswa, pihak sekolah telah menutup semua akses menuju gedung tersebut dan memasang peringatan.
ADVERTISEMENT
Kepala SMK Negeri 24 Bambu Apus, Tri Eriyani, mengatakan atap sekolahnya roboh pada pukul 02.45 WIB. Penjaga sekolah yang pertama kali melaporkan peristiwa tersebut.
Dalam kejadian itu ia memastikan tidak ada korban jiwa. Namun sebanyak 600 siswa terdampak akibat peristiwa tersebut.
"Yang terdampak itu ada 8 (kelas) itu runtuh betul. Kemudian ada 4 tidak runtuh, tapi tidak bisa kami gunakan, dan berdampak lagi ada 5 kelas, sehingga total semuanya ada 17 ruangan," kata Tri saat ditemui kumparan.
Namun, ia memastikan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu karena peristiwa tersebut. Siswa kelas X yang atap kelasnya roboh akan dipindahkan sementara ke kelas XI.
Terlebih saat ini para siswa kelas XI sedang Praktik Kerja Industri (Prakerin) selama 6 bulan.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak tetap belajar seperti biasa, kebetulan kelas XI kami sedang melaksanakan prakerin, magang di industri. Sehingga kami bisa memindahkan mereka ke kelas-kelas yang kosong," kata Tri.