Imbas Kecelakaan KA Sancaka, Penumpang Keluhkan Kereta Masih Terlambat

8 April 2018 20:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan kereta Sancaka tabrak truk (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan kereta Sancaka tabrak truk (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Insiden kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Sancaka dan truk trailer di Desa Sambirejo, Ngawi, Jawa Timur, pada Jumat (6/4), masih berdampak pada keterlambatan pemberangkatan kereta api, khususnya jalur selatan.
ADVERTISEMENT
Meski proses evakuasi sudah dilakukan sejak Sabtu (7/4), namun hingga Minggu (8/4) malam, para penumpang masih mengeluhkan kedatangan kereta yang jauh dari jadwal pemberangkatan.
Imbas kecelakaan itu pula, jalur kereta petak Kedungbanteng-Walikukun masih diberlakukan pembatasan kecepatan maksimal. "Kami mohon maaf atas keterlambatan perjalanan KA pada hari ini," tulis akun resmi PT KAI, @KAI121.
Hingga malam ini, akun Twitter @KAI121 masih dipenuhi keluhan penumpang. Beberapa perjalanan kereta banyak yang terlambat dan tertunda.
Pantauan kumparan di Twitter, @KAI121 masih melayani satu persatu dari seluruh pertanyaan dan keluhan penumpang. Mereka juga memastikan, jika penumpang ingin membatalkan pemberangkatan, uang tiket kereta masih bisa di-refund dari 50 hingga 100 persen.
Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 (KAI Daop) Surabaya memprediksi sejumlah keterlambatan KA akan berangsur normal mulai Senin (9/4) pagi. Manager Humas KAI DAOP 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengakui, masih ada sejumlah KA yang berada di luar jadwal keberangkatan.
ADVERTISEMENT
"Karena kedatangannya rangkaian kereta api juga mengalami keterlambatan sehingga keberangkatannya juga harus menyesuaikan," urai Gatut saat dihubungi kumparan, Minggu (8/4).
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Keberangkatan dari Stasiun Surabaya Gubeng misalnya. Hingga Minggu sore, Kereta Bima, Mutiara Selatan dan Sancaka masih terlambat dan tertunda (delay). "KA yang datang dari arah barat kan hampir semua terlambat. Otomatis berangkatnya lagi akan terlambat (mundur). Apalagi Sabtu (7/4) sempat menunggu evakuasi," imbuhnya.
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Penundaan keberangkatan pun cukup bervariasi, mulai dari 1 jam hingga 4 jam. Namun, Gatut mengungkapkan, para penumpang dengan jadwal kereta yang terlambat hingga tiga jam, akan mendapatkan kompensasi.
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
"Terlambat tiga jam penumpang akan mendapatkan service recovery dari pihak KAI. Berupa makanan ringan, begitu juga tiga jam selanjutnya," ujar Gatut.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, penyebab terjadinya keterlambatan keberangkatan terjadi lantaran harus menunggu evakuasi KA Sancaka selesai dan perbaikan jalur track di bekas lokasi insiden. "Dari kami berusaha untuk mengurangi keterlambatan pada saat berangkat. Sehingga keterlambatan tidak sampai tinggi," kata Gatut.
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Eric S)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Eric S)
Beberapa KA pun sudah kembali diberangkatkan dengan jalur semula, meskipun dengan pengurangan kecepatan. "Besok pagi akan Insyaallah tepat lagi. Mulai operasional pagi diupayakan berangsur normal," ujar Gatut.
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Eric S)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi. (Foto: Antara/Eric S)
Jalur selatan kini sudah bisa kembali dilalui oleh semua KA yang memiliki rute tersebut. Hanya saja, kereta akan mengurangi kecepatan hingga 5 kilometer perjam saat melewati jalur rel Ngawi, di lokasi kecelakaan.
"Kalau sudah tidak ada kendala nanti ditingkatkan 20 km perjam kemudian 40 km dan kecepatan normal," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dari peristiwa ini, polisi telah menetapkan sopir truk trailer yang sempat melarikan diri, Aji Aman (42), sebagai tersangka. Akibat kecelakaan tersebut, KA Sancaka terguling keluar jalur rel dan nyawa sang masinis, Mustafa, tidak dapat tertolong.