Imbas Letusan Freatik Merapi, Desa Cangkringan Terkena Hujan Abu

21 Mei 2018 9:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi. (Foto: Flickr/Romade123)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi. (Foto: Flickr/Romade123)
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali mengeluarkan letusan freatik selama 19 menit pada Senin (21/5) dini hari sekitar pukul 01.25 WIB. Letusan itu menyebabkan sejumlah desa di lereng Merapi terkena hujan abu.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga lereng Gunung Merapi yang tinggal di Desa Cangkringan mengatakan, tak lama setelah letusan itu, hujan abu tipis mengguyur wilayahnya.
"Tadi juga ada hujan abu, tapi memang tipis. Tidak seperti letusan freatik sebelumnya ini," ucap Yoga, saat dihubungi kumparan, Senin (21/5).
Yoga mengatakan, meski terjadi hujan abu, namun hal itu tak mengganggu aktivitas warga di daerah terdampak letusan freatik itu. Ia juga menjelaskan, tak ada warga yang panik akibat letusan yang terjadi itu. Sebab, hal ini bukan yang pertama kali.
"Warga sudah tahu prosedurnya. Jadi tidak panik," ucapnya.
Letusan yang terjadi itu menyebabkan asap membumbung tinggi selama 700 meter. Dia juga menjelaskan, tiap desa di lereng Merapi sudah terhubung melalui Handy Talky (HT) untuk saling menginformasikan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Tiap desa kira-kira sudah 20 persen mempunyai (HT). Warga tahu letusan freatik tadi pagi," jelasnya.
Sementara, dari informasi BNPB, hujan abu tipis terjadi di beberapa tempat, di antaranya di Kemiren dan Kaliurang Srumbung. Tempat tersebut agak jauh dari permukiman warga.