Imbas Merkuri Rusak Tubuh Bayi, Pemprov Sumut Bentuk Tim Investigasi

20 November 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi saat diwawancarai wartawan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi saat diwawancarai wartawan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Imbas dari zat kimia merkuri di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, kian mengkhawatirkan. Dalam dua tahun terakhir, enam bayi terlahir dengan kelainan organ tubuh, diduga karena merkuri.
ADVERTISEMENT
Teranyar, Senin (18/11), bayi perempuan lahir dengan otak di luar tempurung kepala. Beberapa pekan sebelumnya, bayi lain terlahir dengan usus di luar perut.
Menyikapi itu, Pemprov Sumut menurunkan tim investigasi untuk menangani kasus tersebut.
"Sudah dibentuk tim untuk mengetahui secara pasti, bahwa merkuri, membuat (mengakibatkan) seperti yang saat ini terjadi," ujar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kepada kumparan, Rabu (20/11).
Selain menyelidiki dampak merkuri, saat ini Pemprovsu bersama Pemkab Madina, terus mensosialisasikan bahaya merkuri kepada masyarakat.
Pihaknya juga tidak akan segan-segan menindak penambang emas ilegal di Madina bila menyalahi aturan. "Kalau masih tidak mau dengar ya kita tindak," ujar Edy.
Selama ini kata Edy, merkuri berdampak ke masyarakat karena banyaknya tambang liar ilegal yang mencemari lingkungan di Madina. Lalu zat merkuri dari tambang itu mencemari air hingga makanan di wilayah Madina.
ADVERTISEMENT
Kata Edy penyebaran merkuri bisa menyerang siapa saja, tak hanya berdampak pada para penambang emas.
"Merkuri tidak mesti harus bekerja di situ, baru kena, tidak. Melalui sayur-sayuran, air, hingga ikan yang terdampak merkuri dimakan orang bisa juga," ujar Edy.
Terkait jumlah penambang emas ilegal di Madina, hingga kini pihaknya masih menyelidiki di mana saja keberadaan mereka.
"Ini sedang diselidiki nanti kepastiannya akan disampaikan," ujar Edy.