Imbas Ricuh Sabtu Malam, Pedagang Teras Malioboro 2 Gelar Doa Bersama

15 Juli 2024 2:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doa bersama pedagang Teras Malioboro 2 Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Doa bersama pedagang Teras Malioboro 2 Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pedagang di Teras Malioboro 2 (TM 2) menggelar aksi damai dan doa bersama, Minggu (14/7) malam. Aksi ini adalah bentuk belasungkawa atas ricuh yang terjadi Sabtu (13/7) malam.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu malam itu, para pedagang berniat berjualan kembali di selasar pedestrian Malioboro sebagai bentuk protes soal rencana relokasi jilid dua yang dinilai tak transparan. Namun gerbang TM 2 ditutup oleh petugas keamanan UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta. Kericuhan pun sempat terjadi.
Sebagai bentuk belasungkawa, para pedagang pun menggelar aksi damai dan doa bersama sehari setelahnya. Mereka tampak duduk bersila di depan TM 2 sambil menyalakan lilin.
"Doa bersama sebagai suatu bentuk belasungkawa atas apa yang terjadi pada Sabtu malam kemarin di mana terjadi gesekan dengan aparat keamanan (Malioboro)," kata Staf Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Muhammad Raka Ramadhan, Minggu (14/7).
Raka mengatakan, para pedagang menuntut agar rencana relokasi jilid 2 dilakukan secara transparan. Selama ini, pedagang tak dilibatkan. Mereka tak diajak diskusi maupun komunikasi.
ADVERTISEMENT
Pedagang di Teras Malioboro 2 (TM 2) bersitegang dengan petugas keamanan Malioboro saat hendak berjualan kembali di selasar Malioboro sebagai bentuk protes soal rencana relokasi jilid dua, Sabtu (13/7/2024). Foto: Dok. Istimewa
"Habis audiensi Jumat 5 Juli sebenarnya ada komitmen bersama tapi sampai Jumat kemarin kita tunggu selama seminggu ternyata dari DPRD DIY maupun Pemda DIY tidak ada respons signifikan terkait kapan kita akan bertemu membahas relokasi yang partisipatif transparan dan yang mensejahterakan," jelasnya.
Pedagang ingin ada komunikasi yang terbuka dalam relokasi karena para pedagang ini adalah pihak yang terdampak. Berkaca dari relokasi pertama dari selasar ke TM 2, pendapatan pedagang turun drastis.
"Yang jelas selagi tuntutan pedagang belum dipenuhi kita akan terus bergerak, baik aksi, audiensi," pungkasnya.

Ricuh Sabtu Malam

Pedagang di Teras Malioboro 2 (TM 2) bersitegang dengan petugas keamanan Malioboro saat hendak berjualan kembali di selasar Malioboro sebagai bentuk protes soal rencana relokasi jilid dua, Sabtu (13/7/2024). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang sejak dua tahun lalu direlokasi di Teras Malioboro (TM) 2 nekat berjualan kembali di selasar Malioboro. Aksi ini sebagai bentuk protes soal rencana relokasi jilid dua yang dinilai tak transparan.
ADVERTISEMENT
Aksi berjualan di selasar telah dilakukan pada Jumat (12/7) malam lalu. Pada malam hari ini, Sabtu (13/7) aksi hendak kembali digelar tetapi gerbang Teras Malioboro 2 ditutup oleh petugas keamanan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta.
Hal ini pun sempat menyebabkan ketegangan antara pedagang dengan petugas UPT PKCB Kota Yogyakarta. Pedagang kemudian menjual dagangannya dari balik pagar karena tak bisa berjualan di selasar