Iming-iming Jajan Berujung Pelecehan Seksual pada Bocah Perempuan di Yogya

13 Maret 2020 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (13/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (13/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang anak berusia 5 tahun diduga jadi korban pelecehan seksual di Yogyakarta. Peristiwa itu terekam kamera CCTV di Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (13/2).
ADVERTISEMENT
Korban yang duduk di bangku TK itu awalnya diiming-imingi jajan sehingga mau diajak seorang pria yang tak dikenalnya.
Suasana di Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (13/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sudiarto (50), kerabat korban, menjelaskan pada Kamis (12/3) korban ini baru pulang dari latihan drumband pada sore hari. Sesampai di rumahnya di RT 04 RW 1 Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogya, anak tersebut meminta uang neneknya untuk jajan. Saat itu kedua orang tuanya sedang bekerja.
“Kejadiannya enggak ada yang tahu. Jadi dia kan pulang drumband, terus minta uang ke mbahnya terus jajan (di Jalan Semangu) nah di situ (pria itu mengajak korban),” kata Sudiarto saat ditemui di rumah korban, Jumat (13/3).
Paman korban, Sudiarto. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lanjutnya, dari keterangan korban, saat itu dia dijanjikan akan dibelikan minuman di Jogja Expo Center (JEC). Korban kemudian menangis ketika keluar Jalan Semangu, motor tersebut justru belok ke kiri padahal harusnya ke kanan.
ADVERTISEMENT
“Anak cerita mau dibelikan minum. Dia cerita apa adanya. Dia nangis karena ke JEC tapi kok ke kiri,” katanya.
Korban lantas dibawa ke sebuah gang sepi yaitu Gang Satria di Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo. Jarak rumah korban ke lokasi kejadian sekitar 1 km.
Sesampai di lokasi terjadilah peristiwa yang tergambar di video yang viral itu. Dari pengakuan korban, dia belum sempat diapa-apakan oleh pelaku. Saat itu sudah muncul ibu-ibu yang melihat kelakuan pelaku.
“Belum ada tindakan aneh-aneh katanya. Dia tengak-tengok terus dikejar ibu-ibu. Dia lari, anak dilepas di situ. Yang melihat ibu teman sekolah dia,” ujarnya.
Lalu, korban diantarkan pulang oleh ibu dari teman sekolahnya pada pukul 16.00 WIB. Ibu tersebut melihat korban sedang menangis di gang tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tahu-tahu diantar pulang ibu-ibu. Ibunya teman sekolah anak itu. Tahu-tahu diantar ke sini. Warga waktu itu belum tahu. Tahu-tahu sudah diantar pulang itu,” katanya.
“Ya masih nangis. Ketika ditanya awalnya katanya mau diajak ke JEC tapi kok belok ke kiri jadi di perjalanan nangis. Dia kan mengang minum katanya mau dibelikan lagi di sana,” kata dia.
Sudiarto mengatakan bahwa kemungkinan besar pelaku sudah memantau kawasan tersebut. Hal itu terlihat dari pelaku yang tampak sudah menyiapkan lokasi.
“Perkiraan, dia sudah mempelajari daerah sini. Kemungkinan pedofil. Orangnya belum pernah lihat saya, pelat nomor juga,” kata dia.
“Harapannya ketangkap makanya kalau enggak ketangkap nanti terus-terusan. Di sini banyak anak kecil juga. Kita kadang kan enggak perhatiin soalnya siang itu sini sepi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ketua RT 04 Karyono (61) mengatakan dulu pernah hampir ada kejadian serupa di dekat lokasi tinggalnya. Beruntung waktu itu aksi tersebut berhasil digagalkan warga.
“Dulu pernah ada hampir seperti ini tapi ketahuan. Kalau ini yang enggak ketahuan, jadi enggak ada yang tahu,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Kotagede Kompol Dwi Tavianto menjelaskan, pihaknya tengah menelusuri kasus ini. Dari keterangan yang didapat, korban sempat diturunkan celananya oleh pelaku.
“Bukan penculikan tapi memang dipelorotkan (celananya). Kita tanya anaknya sakit enggak kemaluannya, katanya enggak,”ujarnya.
Saat ini polisi tengah mengantarkan korban ke RSUP Sardjito untuk divisum.