Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Impian Seorang Tukang Parkir Untuk Bangun Sekolah Gratis
8 Februari 2017 12:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Bangunannya tidak begitu besar malah tidak terlihat seperti sekolah. Letaknya pun terpencil dan jauh dari kota, namun di sana terdapat mimpi besar anak-anak bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekolah gratis ini adalah sekolah dibuat oleh Undang Suryaman atau yang akrab disapa Kang Jack.
Kang Jack hanyalah seorang tukang parkir di kampus Universitas Padjadjaran di Jawa Barat. Meski hanya tukang parkir, Kang Jack, memiliki hasrat yang besar memajukan pendidikan di Indonesia. TK Nafilatul Husna, itulah nama sekolah bebas biaya yang didirikan oleh Jack. Letaknya di Kampung Babakan Loa, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sekolah ini awalnya berdiri pada tahun 2012, pada saat itu hanya 18 jumlah murid yang sekolah di sana. Saat ini Kang Jack sudah mempunyai 54 murid di TKnya tersebut.
Muridnya tak semua dari sekitaran Rancaekek, adapula murid yang berasal dari Cileunyi. Tenaga pengajar di sekolah itupun tak banyak hanya tiga, salah satunya adalah istri dari Kang Jack sendiri yakni Teh Yani, selebihnya adalah tetangga dari Kang Jack.
ADVERTISEMENT
Sekolah ini terbagi dalam dua kelas, yakni TK A dan TK B. Rata-rata usia murid yang bersekolah di sini ialah empat hingga enam tahun.
Sekolah dimulai pada pukul 08.00 WIB diawali dengan salat Duha yang dilakukan oleh para muridnya. Setelah itu murid pun belajar, seperti sekolah TK pada umumnya. TK milik Kang Jack ini memberikan pengenalan huruf dan angka kepada muridnya.
Murid pun semakin senang karena sekolah ini menyediakan pensil dan alat tulis lainya secara gratis. Tidak hanya alat tulis, buku dan iqra untuk mengaji pun diberikan oleh Kang Jack di sekolahnya . Murid di sekolah ini hanya bermodalkan semangat untuk menuntut ilmu.Â
Jack pun mengaku, semua biaya untuk operasional sekolah adalah hasil dari usahanya. "Saya ini usaha kang usaha kuli, sama istri ke Bandung kalau saya sudah selesai parkir, pulang tuh malem," cerita Jack dengan nada lirih kepada kumparan, Selasa (7/2).
ADVERTISEMENT
Jack pun bercerita mengenai ide pembentukan TK gratis ini. "Dulu saya berkeinginan untuk sekolah tetapi saya tidak melanjutkan sekolah karena memang kendalanya di keuangan orang tua, nah di situ saya berpikiran dan bilang ke orang tua bila saya sudah besar dan punya rezeki saya ingin punya kegiatan yang ada manfaatnya untuk orang lain," ucap Kang Jack dengan logat Sundanya.
Impian Kang Jack semasa kecil sedang diretasnya, dirinya mampu memberikan manfaat bagi orang lain terutama bagi kampungnya di Babakan Loa, Rancaekek. Tak ayal kini Jack menjadi sosok inspiratif bagi sebagian orang. Dirinya tetap mengingat Allah dengan segala apa yang telah ia raih.