Imun Sinovac Turun 6 Bulan, Pemerintah Didorong Segera Cari Vaksin untuk Booster

20 Juli 2021 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR RI dari PAN Saleh Daulay meminta pemerintah pusat mulai memikirkan wacana pemberian suntikan dosis ketiga (booster) vaksin COVID-19 bagi masyarakat umum. Menurutnya, ini perlu apabila penyebaran corona masih belum bisa diturunkan dan kadar vaksin Sinovac sudah dinyatakan turun usai 6 bulan.
ADVERTISEMENT
"Sembari menuntaskan suntikan pertama dan kedua untuk total 70 persen jumlah penduduk, pemerintah diminta untuk menentukan vaksin terbaik yang akan disuntikkan ketiga kalinya bagi masyarakat,” kata Saleh kepada kumparan, Selasa (20/7).
“Jika penyebaran virus COVID masih belum bisa diturunkan, suntikan ketiga itu perlu diagendakan. Termasuk ketersediaan vaksin dan tenaga vaksinator yang akan melaksanakannya,” imbuh dia.
Hingga saat ini, Sinovac adalah vaksin corona yang paling banyak dipakai di Indonesia. Hampir seluruh tenaga kesehatan yang menjadi sasaran awal vaksinasi pun mendapat vaksin ini.
Namun, hasil kadar imun vaksin Sinovac disebut turun 6 bulan usai seseorang disuntik penuh dan efikasinya baru mencapai 65%. Oleh sebab itu pemerintah telah memulai vaksinasi dosis ketiga bagi para nakes sebagai booster menggunakan vaksin Moderna.
ADVERTISEMENT
Tetapi tak hanya nakes, mayoritas tenaga publik, lansia, dan masyarakat umum yang hingga saat ini sudah divaksin juga memakai vaksin Sinovac. Sehingga, Saleh menilai booster vaksinasi bagi masyarakat umum juga sebaiknya mulai dipikirkan.
“Apakah vaksin Sinovac yang disuntikkan 2 kali bisa melindungi masyarakat lebih dari 6 bulan? Bukankah pada faktanya orang yang telah divaksin Sinovac masih banyak yang terpapar? Lalu, apakah ada kemungkinan booster ketiga diberikan kepada masyarakat dengan vaksin merk lain?" terang dia.
“Sekarang vaksin yang masuk ke Indonesia makin beragam. Ada Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan sebentar lagi akan masuk Pfizer. Dari semua jenis itu, mana kira-kira yang bisa diharapkan dapat melindungi masyarakat lebih lama? Di sini perlu ditekankan agar pemerintah memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Saleh mengingatkan suntikan ketiga bagi para nakes tujuannya agar imun mereka lebih terjaga sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik di tengah lonjakan COVID-19. Artinya untuk saat ini masyarakat perlu mendapat booster vaksin, tetapi urgensinya masih lebih rendah dibanding nakes.
Oleh sebab itu, Saleh meminta pemerintah mempercepat pelaksanaan vaksinasi saat ini agar herd immunity bisa segera tercapai. Kalau belum, agenda booster vaksin bagi masyarakat umum akan sulit dilaksanakan.
“Suntikan ketiga bagi masyarakat kelihatannya akan sulit dilaksanakan jika 70 persen dari total populasi belum disuntik 2 kali. Sebab, herd immunity yang ingin dicapai harus dimulai dengan capaian imunisasi sejumlah tersebut. [Jadi] vaksinasi harus dipercepat,” tutur dia.