Imun Sinovac Turun Usai 6 Bulan, Dosis Ketiga ke Warga Harus Pakai yang Terbaik

20 Juli 2021 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Sinovac dengan efikasi 65 persen adalah vaksin corona yang paling banyak dipakai di Indonesia. Namun, hasil kadar imun vaksin Sinovac disebut para ahli seperti ITAGI turun 6 bulan usai seseorang disuntik penuh.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay meminta pemerintah pusat mulai mencari calon vaksin untuk suntikan dosis ketiga (booster) vaksin COVID-19 bagi masyarakat umum. Ia pun menyarankan booster vaksin memakai vaksin yang efikasinya lebih tinggi dari Sinovac.
“Apakah vaksin Sinovac yang disuntikkan 2 kali bisa melindungi masyarakat lebih dari 6 bulan? Bukankah pada faktanya orang yang telah divaksin Sinovac masih banyak yang terpapar? Lalu, apakah ada kemungkinan booster ketiga diberikan kepada masyarakat dengan vaksin merek lain?" kata Saleh kepada kumparan, Selasa (20/7).
“Sekarang vaksin yang masuk ke Indonesia makin beragam. Ada Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan sebentar lagi akan masuk Pfizer. Dari semua jenis itu, mana kira-kira yang bisa diharapkan dapat melindungi masyarakat lebih lama? Di sini perlu ditekankan agar pemerintah memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, booster vaksin sudah mulai diberikan kepada tenaga kesehatan menggunakan vaksin Moderna. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekstra bagi mereka yang tengah berjuang di garda depan menangani lonjakan pasien COVID-19.
Saleh menekankan Indonesia saat ini memang perlu berfokus pada pencapaian target kekebalan kelompok (herd immunity) lebih dulu. Namun, ia menilai tak ada salahnya pemerintah mulai merencanakan pemberian vaksinasi ketiga bagi masyarakat umum.
"Sembari menuntaskan suntikan pertama dan kedua untuk total 70 persen jumlah penduduk, pemerintah diminta untuk menentukan vaksin terbaik yang akan disuntikkan ketiga kalinya bagi masyarakat,” tutur Saleh.
“Jika penyebaran virus COVID masih belum bisa diturunkan, suntikan ketiga itu perlu diagendakan. Termasuk ketersediaan vaksin dan tenaga vaksinator yang akan melaksanakannya,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Saleh berharap kalau nantinya dilaksanakan, pemberian vaksin dosis ketiga tidak membebankan masyarakat. Ia menyarankan booster vaksin diberikan ke warga gratis.
“Tetap gratis. Pemerintah harus mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat,” tandasnya.