Incar Kerja Sama Minyak, RI Buka Hubungan Diplomatik dengan Sudan Selatan

21 September 2022 10:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan hubungan diplomatik RI-Sudan Selatan. Foto: Dok. Kemlu
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan hubungan diplomatik RI-Sudan Selatan. Foto: Dok. Kemlu
ADVERTISEMENT
Pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Sudan Selatan resmi dilakukan setelah penandatanganan komunike bersama pada Selasa (20/9).
ADVERTISEMENT
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri Sudan Selatan Deng Dau Deng Malek, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB Ke-77 di New York.
“Penandatangan Komunike tersebut membuka lembaran baru bagi Indonesia dan Sudan Selatan, untuk membangun kerja sama konkret yang menguntungkan kedua negara, termasuk kerja sama ekonomi", kata Retno seperti dikutip dari situs kemlu.go.id.
Pembukaan hubungan diplomatik RI-Sudan Selatan. Foto: Dok. Kemlu
Aktivasi hubungan diplomatik ini juga telah disetujui oleh seluruh anggota DPR sebagai tindak lanjut dari Surat Presiden (Surpres) yang dibacakan secara paripurna pada Februari lalu.
“Setelah mendengarkan penjelasan dari Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Komisi I DPR RI mendukung usulan Pemerintah terkait rencana pembukaan hubungan diplomatik Republik Indonesia dengan Republik Sudan Selatan. Pemberian pertimbangan ini akan disampaikan kepada Pimpinan DPR RI untuk diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid dikutip dari rilis pers DPR, Senin (14/2).
ADVERTISEMENT
Sudan Selatan dinilai menjadi negara yang aktif dalam meningkatkan perekonomian. Peningkatan ekonomi ini hingga mencapai 9,5 persen pada tahun 2019/2020. Pertimbangan selanjutnya dalam pembukaan hubungan diplomatik ini adalah keaktifan Sudan Selatan di PBB.
Pembukaan hubungan diplomatik RI-Sudan Selatan. Foto: Dok. Kemlu
Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri kedua negara akan menindaklanjuti komunike bersama ini dengan proses penunjukan Duta Besar dan dibukanya kedutaan di kedua negara.
Pembahasan mengenai kerja sama di bidang infrastruktur dan minyak akan menjadi agenda utama setelah penandatanganan komunike pembukaan hubungan diplomatik ini.
Untuk mendukung pembicaraan tersebut, kontrak kerja sama antara PT. Waskita Karya dengan Kementerian Sudan Selatan di bidang infrastruktur juga telah ditandatangani. Kementerian Luar Negeri juga menyatakan bahwa minyak akan menjadi sektor kerja sama selanjutnya di antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
Secara historis, Indonesia mengakui kemerdekaan Sudan Selatan pada 2011. Duta Besar RI di Khartoum menghadiri deklarasi kemerdekaan Sudan Selatan di Juba pada 9 Juli 2011.
Penulis: Thalitha Yuristiana.