Indeks Perilaku Antikorupsi Indonesia Turun, Menko Polhukam Ungkap Penyebabnya

12 Juni 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto, usai membuka rakernas Satgas Saber Pungli di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto, usai membuka rakernas Satgas Saber Pungli di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto, mengungkap angka Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) di Indonesia menurun dari yang semula 3,93 pada tahun 2022 menjadi 3,92 pada tahun 2023. Dia membeberkan penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, menurut Hadi, penurunan IPAK ini terjadi lantaran masih kurangnya sosialisasi ke masyarakat agar dapat turut serta dalam memberantas korupsi. Maka dari itu, sistem pelaporan harus ditingkatkan agar memudahkan masyarakat melapor.
"Supaya masyarakat itu mudah untuk melakukan laporan kita bikin adalah meng-upgrade dari SP4N (Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional) laporan tadi kepada bentuk aplikasi Si Duli (Sistem Aplikasi Aduan Pungli)" kata dia di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/6).
Hadi memastikan birokrasi yang diterapkan melalui sistem 'Si Duli' tak akan berbelit. Tiap laporan dilayangkan masyarakat akan langsung ditindaklanjuti oleh petugas di lapangan.
"Si Duli ini adalah kita hasil upgrading kita upgrade supaya pelaksanaan implementasi di lapangan masyarakat mudah untuk mengakses kepada Si Duli dan tentunya nantinya masyarakat apabila melapor itu akan menjadi whistleblower," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat turut terlibat aktif dalam mengawasi dan melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungannya.
"Tujuan utama adalah penguatan dan perbaikan pola deteksi yang lebih efektif dengan melibatkan masyarakat," pungkas dia.