India dan Pakistan Saling Klaim Kemenangan atas Konflik Kashmir

12 Mei 2025 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: M.D. Mughal/AP
zoom-in-whitePerbesar
Tentara memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: M.D. Mughal/AP
ADVERTISEMENT
India dan Pakistan sama-sama mengeklaim kemenangan setelah akhir pekan lalu gencatan senjata diumumkan. Sepanjang pekan lalu dua negara itu terlibat konflik di Kashmir.
ADVERTISEMENT
Pertempuran antar dua negara Asia Selatan itu melibatkan serangan drone dan rudal. Mereka menargetkan target militer di masing-masing negara lawan.
Kendati demikian, secara total, puluhan korban jiwa jatuh dari kedua belah pihak. Mayoritas mereka yang kehilangan nyawa adalah warga sipil.
Presiden Donald Trump berbicara dengan wartawan setelah turun dari Marine One saat tiba di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, Minggu (4/5/2025). Foto: Rod Lamkey/AP
Pada Sabtu (10/5) malam, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata. Sayangnya, beberapa jam setelah pengumuman Trump, baku tembak rudal serta serangan drone pecah di kawasan Kashmir, India.
Keesokan harinya yaitu Minggu (11/5) waktu setempat kondisi di Kashmir relatif tenang. Akan tetapi saat bersamaan India dan Pakistan saling tuduh siapa yang lebih dulu melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Suasana usai serangan militer Pakistan terhadap India di Jammu, India, Sabtu (10/5/2025). Foto: Rakesh Bakshi/AFP
“Bahwa jika ada provokasi lintas batas lagi, kami memiliki niat yang tegas dan jelas untuk menanggapinya dengan keras,” kata Militer India seperti dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
Menhan India Rajnath Singh pada kesempatan terpisah kemudian menyatakan mereka berhasil meraih kemenangan dalam konflik melawan Pakistan di Kashmir.
“Raungan pasukan India mencapai Rawalpindi, markas besar tentara Pakistan,” tegas Singh.
Singh kemudian menambahkan, serangan militer yang diberi nama Operasi Sindoor, bukan hanya aksi militer tetapi juga simbol tekad politik, sosial, dan strategis India.
Adapun di Pakistan parade digelar di sekitar perbatasan dengan India. Perdana Menteri Shenbaz Sharif kemudian mengumumkan 11 Mei sebagai hari pengakuan terhadap respons Pakistan atas aksi agresif India.
Suasana di wilayah gurun Himalaya, Ladakh, India saat tentara India menyambut Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: ANI via REUTERS TV
Sementara itu penulis ternama Pakistan, Baqir Shajjad, menegaskan bahwa terjadi di Kashmir ialah kemenangan yang sudah diperhitungkan oleh negaranya.
“Kami dengan tegas menolak keunggulan militer dan narasi diplomatik India,” ucap Shajjad.
ADVERTISEMENT