India Gempar Usai Jasad 2 Anak Perempuan Kasta Dalit Digantung di Pohon

15 September 2022 19:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus kekerasan terhadap komunitas Dalit kembali menggemparkan India usai dua remaja perempuan ditemukan digantung di pohon di Negara Bagian Uttar Pradesh pada Rabu (14/9).
ADVERTISEMENT
Korban-korban tersebut adalah gadis berusia 15 tahun dan 17 tahun asal Desa Tamoli Purva. Kepolisian setempat menduga, mereka diperkosa dan dibunuh di Distrik Lakhimpur Kheri.
Dilansir Al Jazeera, pihak berwenang telah menangkap enam tersangka terkait kasus itu. Polisi mengidentifikasi mereka sebagai Chhotu, Junaid, Sohail, Hafizul, Karimuddin, dan Arif.
Otoritas menerangkan, Chhotu adalah tetangga para korban. Dia memperkenalkan keduanya kepada sejumlah pria lain beberapa hari sebelum kejadian mengerikan tersebut.
"Orang-orang itu diduga mencekik mereka dengan syal dan menggantung mereka di pohon. Investigasi sedang berlangsung," lapor Kepala Kepolisian Lakhimpur Kheri, Sanjeev Suman.
Warga Dalit di India. Foto: Reuters/Cathal McNaughton
Demi menuntut keadilan, para penduduk lantas memblokir jalanan di desa sebagai bentuk protes. Sementara itu, keluarga korban masih menunggu laporan autopsi hingga kini.
ADVERTISEMENT
"Kami terkejut. [Korban] yang lebih muda adalah siswa sekolah menengah dan kakaknya putus sekolah," terang paman dari para korban, Ram Gautam.
Dalam sistem kasta di India, Dalit berada pada tingkat terendah. Kaum Dalit bahkan disebut haram untuk disentuh. Sepanjang sejarah, mereka juga dikenal sebagai kaum tak berkasta.
India telah memberlakukan undang-undang untuk melindungi orang-orang Dalit. Namun, mereka tetap menghadapi diskriminasi dan persekusi oleh kelompok kasta lain selama berabad-abad.
Uttar Pradesh sendiri merupakan salah satu negara bagian yang dinilai paling tidak aman bagi kaum perempuan di India. Ini tercermin dalam data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB).
NCRB mencatat lonjakan dalam kejahatan terhadap perempuan di Uttar Pradesh pada 2021. Pihaknya menemukan, kekerasan berbasis gender meningkat hingga 15 persen dibandingkan pada 2020.
Ilustrasi perempuan di India. Foto: Shutterstock
NCRB turut membeberkan laporan kasus pemerkosaan terhadap perempuan Dalit di India. Badan itu mengatakan, bentuk kekerasan tersebut meningkat hingga 45 persen antara 2015 dan 2020.
ADVERTISEMENT
Tindak kekerasan itu berakar secara sistematis, sehingga melibatkan berbagai pihak. Pada 2020, seorang gadis Dalit berusia 19 tahun diperkosa dan dibunuh di Distrik Hathras di Uttar Pradesh. Polisi kemudian dituduh membakar tubuh korban pada tengah malam.
Seorang jurnalis Muslim yang melakukan perjalanan untuk meliput kejadian itu pun ditangkap oleh otoritas. Insiden-insiden tersebut memicu amarah dan protes selama berminggu-minggu.
Kejadian serupa terulang pada Oktober 2021. Seorang remaja yang selamat dari pemerkosaan dibunuh oleh tetangganya sendiri di Distrik Amroha di Uttar Pradesh. Sebagaimana kasus teranyar, korban digantung dari pohon oleh tersangka pemerkosaan.
Kasus tersebut kembali dilaporkan ketika jasad dua orang bersaudara ditemukan digantung dari pohon di Uttar Pradesh pada 2013.
Partai Bharatiya Janata Party (BJP) India. Foto: Money Sharma/AFP
"[Sejak 2017, Uttar Pradesh diperintah] penguasa supremasi Hindu yang agresif yang pemerintahannya telah memberanikan para penjahat—terutama mereka yang melakukan kekerasan terhadap kasta, perempuan, dan minoritas yang tertindas," papar feminis dan aktivis asal New Delhi, Kavita Krishnan.
ADVERTISEMENT
Anggota partai sayap kanan Bharatiya Janata (BJP), Yogi Adityanath, memerintah Uttar Pradesh. Dia adalah seorang biksu Hindu yang dikenal akan kebenciannya terhadap perempuan dan Islam.
"Umumnya, [Uttar Pradesh] mencatat kasus pelanggaran hukum yang tinggi karena [Adityanath] adalah seseorang yang tidak menutupi penghinaannya terhadap hak-hak perempuan dan kesetaraan perempuan," jelas Krishnan.
Para pemimpin dan aktivis oposisi lantas menuntut jawaban dari BJP. Sebagai tanggapan, BJP menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi kejahatan di Uttar Pradesh.
"Para penjahat telah ditangkap. Di Uttar Pradesh, tidak peduli siapa orang yang berada di balik kejahatan, pemerintah tegas terhadap mereka," jelas penanggung jawab media BJP di Uttar Pradesh, Himanshu Dubey.