Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
India Setop Penggunaan Ivermectin Pada Pasien COVID-19 Sejak Mei
22 Juni 2021 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:08 WIB
ADVERTISEMENT
Penggunaan obat Ivermectin untuk pasien COVID-19 beberapa waktu lalu cukup populer di India. Namun, saat ini pemerintah India sudah tidak lagi menganjurkan pemberian resep Ivermectin pada pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Obat ini sendiri merupakan obat antiparasit yang biasa digunakan sebagai obat cacing. Namun penggunaannya diklaim mampu menghambat replikasi virus corona.
Sebagai negara yang sempat mengalami tsunami COVID-19 pada April-Mei lalu, India menerapkan berbagai penggunaan obat untuk meningkatkan kesembuhan.
Sebelumnya, Ivermectin diresepkan pada pasien tak bergejala hingga bergejala ringan yang diisolasi di rumah. Namun pada Mei lalu, India telah merevisi anjuran pemberian obat-obatan tertentu pada pasien COVID-19.
Dikutip dari India.com, Kementerian Kesehatan setempat pada 27 Mei 2021 telah menulis kepada komunitas dokter untuk menghentikan peresepan obat-obatan seperti hydroxychloroquine, ivermectin, doxycycline, zinc, dan multivitamin.
Sehingga, India hanya membolehkan pemberian obat-obatan antipiretik seperti obat penurun demam dan obat antitusif untuk gejala pilek bagi para pasien COVID-19 yang mengalami gejala tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami memutuskan untuk melepas obat tersebut setelah peringatan terbaru dari WHO dan bukti rendah untuk penggunaan terapeutiknya," kata seorang dokter pemerintah senior pada The Hindu.
Sementara itu, walau penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, ada baiknya memerhatikan penggunaan obat ini. Sebab apabila digabung dengan obat lain, maka dapat menimbulkan efek samping.
“Doxycycline dan ivermectin dapat menyebabkan gastritis. Sudah pasien dengan Covid mungkin memiliki beberapa masalah pencernaan, dan jika Anda memberikan kombinasi obat tersebut, pasien akan merasa lebih tidak sehat. Dan itu bukan karena penyakitnya, tetapi obatnya,” katanya konsultan pulmonologis, Dr Jeenam Shah, dikutip dari Forbes India.
Sebelumnya pada Maret lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa penggunaan obat ini bagi pasien COVID-19 masih belum dapat disimpulkan dan hanya dapat digunakan untuk uji klinis.
ADVERTISEMENT
Per Senin (21/6) Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin edar Ivermectin yang diproduksi oleh Indofarma. Namun sebagai obat cacing.
Terkait dengan Ivermectin sebagai terapi COVID-19 sepenuhnya merupakan kewenangan dokter dan asosiasi terkait.