Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Aparat di India menutup markas-markas Jemaah Tablig untuk mencegah penularan virus corona. Di tengah lockdown, markas tersebut dilaporkan masih didatangi jemaah yang tidak mengindahkan social distancing.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, salah satu markas yang ditutup pada Selasa (31/3) berada di ibu kota New Delhi, tepatnya di wilayah Nizamuddin. Aparat mengatakan, orang-orang masih mendatangi bangunan lima lantai di gang kecil itu, bahkan dari luar negeri.
Mereka masih berdekatan dan melakukan salat berjemaah, padahal pemerintah telah memerintahkan untuk social distancing. Pada akhir pekan lalu, ratusan orang ditemukan berada dalam bangunan itu, dan menjalani uji corona.
"Protokol social distancing dan karantina tidak dipraktikkan di sini. Pengurus melanggar kondisi ini dan beberapa kasus pasien positif corona ditemukan. Karena pelanggaran ini, banyak nyawa terancam, ini adalah tindakan kriminal," ujar pernyatan pemerintah New Delhi.
Times of India melaporkan, ada 24 Jemaah Tablig dari markas itu yang positif corona setelah menjalani tes.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan pemerintah Delhi, sekitar 1.000 orang telah dievakuasi dari markas tersebut, 334 di antaranya masuk rumah sakit, sementara 700 orang dikirim ke pusat karantina. Ada 300 orang asing di tempat itu.
Tidak disebutkan apakah salah satu dari mereka ada WNI. Namun sebelumnya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melaporkan dari 1.456 Jemaah Tablig WNI di luar negeri, 731 di antaranya tengah berada di India.
Salah satu pengurus markas Jemaah Tablig di Delhi, Musharraf Ali, mengaku tidak sanggup menahan laju orang yang datang. Pasalnya, India di masa lockdown saat membuat jemaah tidak bisa pulang.
"Karena situasi ini, tidak ada pilihan lain selain mengakomodasi pendatang yang terlantas dengan langkah-langkah medis hingga saat ini, sampai situasi kondusif untuk mereka bisa keluar," ujar pernyataan Ali.
Perkumpulan Jemaah Tablig sebelumnya juga menjadi lahan subur bagi penularan virus corona. Pada tablig akbar di Kuala Lumpur, Malaysia, lebih dari 1.000 orang Jemaah Tablig terinfeksi corona.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, aparat telah mengisolasi Masjid Jemaah Tablig di Kebon Jeruk, Jakarta. Puluhan orang warga negara asing dari markas tersebut kini diisolasi di Wisma Atlet, Kemayoran. Tiga WNI di masjid Kebon Jeruk itu dinyatakan positif corona.
=====================
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!