Indikator: Masih Banyak Publik yang Tak Kenal Menteri Prabowo dan Kepala Lembaga

27 Januari 2025 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkini mengenai penilaian masyarakat terhadap para menteri hingga kepala lembaga kabinet Merah Putih.
ADVERTISEMENT
Survei dilakukan dalam kurun waktu 16-21 Januari 2025 dalam kurun 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka semenjak dilantik 20 Oktober 2024.
Hasilnya, masih banyak menteri dan kepala lembaga yang tingkat popularitasnya di bawah 10 persen atau kurang dikenal publik.
“Jadi bagaimana mau mempersepsi tingkat kepuasan atas kinerjanya tinggi kalau sebagian besar nama nama menteri atau pejabat tingkat dikenalnya itu di bawah 10 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya, Minggu (27/1).
Survei Indikator Politik Indonesia terkait Menteri Kabinet Merah Putih. Foto: Indikator Politik Indonesia
Burhanuddin memaparkan 10 menteri atau pejabat dengan tingkat kedikenalan tertinggi. Posisi pertama ada Menteri BUMN Erick Thohir dengan tingkat popularitas 67,8 persen.
Disusul oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Lalu Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Hukum Hak Asasi Manusia Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Survei Indikator Politik Indonesia terkait Menteri Kabinet Merah Putih. Foto: Indikator Politik Indonesia
Sementara nama menteri lainnya tidak begitu populer dikenal masyarakat. Di posisi paling bawah menteri tidak dikenal masyarakat adalah Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dengan tingkat popularitas 5,0 persen.
Sedangkan untuk kepala lembaga, badan, dan utusan khusus dengan tingkat kedikenalan kurang dari 10 persen ada Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto dengan tingkat 3,4 persen.
Burhanuddin menduga, banyaknya menteri tidak populer ini karena banyaknya daftar menteri dan pejabat negara di kabinet Merah Putih.
“Di periode sebelumnya itu popularitas menteri di periode yang sama entah itu SBY, Megawati, Jokowi, itu yang popularitasnya di bawah 10 persen nggak sebanyak ini mungkin karena jumlah menterinya lebih banyak sekarang daripada dulu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Istana Kepresidenan, Jakarta, 22 Januari 2025. Foto: X/@prabowo
Survei Indikator menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.200 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar +2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Lembaga Survei Indikator juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).