Indikator: Pemilih Golkar, PKB, PPP, dan PAN di Jakarta Pilih Anies Capres

11 Mei 2023 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, bertemu dengan Tim Kecil Koalisi Perubahan di Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, bertemu dengan Tim Kecil Koalisi Perubahan di Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Survei Indikator Politik menunjukkan basis pemilih bacapres Anies Baswedan memang masih didominasi warga DKI Jakarta. Hampir pemilih mayoritas parpol di Jakarta ingin Anies jadi capres di 2024.
ADVERTISEMENT
Menurut temuan survei, Anies banyak didukung oleh basis pemilih Golkar, PKB, PAN, hingga PPP di Jakarta. Anies juga didukung pemilih Demokrat, PKS, NasDem, PSI, hingga Perindo di Jakarta.
"PDIP solid mendukung Ganjar. Gerindra relatif solid dukung Prabowo tapi masih ada hampir sepertiga yang pilih Anies dan 16% pilih Ganjar. PKS jemaahnya solid sama keputusan elite PKS, 78% [pilih Anies], tapi ada yang bocor ke Ganjar," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan survei virtual, Kamis (11/5).
"Demokrat mayoritas [pilih Anies], meski tak sesolid PKS. NasDem juga solid juga 61,7% memilih Anies. Pemilih Ganjar datang dari PKB, Golkar," ujar dia.
Dalam simulasi 10 capres di pemilih Jakarta, Anies ada di puncak survei dengan elektabilitas 36,8%. Ini diikuti Ganjar Pranowo 29,5%, dan Prabowo Subianto 14,3%
ADVERTISEMENT
Adapun mayoritas atau 78,8% pemilih PKS di Jakarta ingin Anies capres di 2024. Lainnya yakni 61,7% pemilih Golkar, 61,5% pemilih PAN, hingga 54,5% pemilih Demokrat.
"Masih ada kekuatan Anies salah satunya di DKI Jakarta. Anies peringkat satu, disusul Ganjar, lalu Pak Prabowo. Walau Prabowo positif di nasional, tapi di DKI cenderung tertinggal," ujar Burhan.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada periode Februari 2021-Maret 2023 dengan sampel basis sebanyak 820 orang, kemudian dilakukan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sampel yang dianalisis sebanyak 2060 responden.
Responden adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling.
ADVERTISEMENT
Responden diwawancarai dengan metode tatap muka dengan margin of error kurang lebih sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.