Indikator: Tren Kepuasan kepada Presiden Turun, Sembako Mahal Jadi Pemicu

15 Mei 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengantar Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Selasa (5/4/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Pengantar Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Selasa (5/4/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali mempublikasikan temuan terbarunya. Indikator kali ini memotret tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi terus menurun seiring dengan kondisi ekonomi yang sedang terganggu.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, membeberkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi saat ini berada di angka 58,1 persen, terbagi 8 persen responden menjawab sangat puas, dan 50,1 persen cukup puas.
"Hari ini, yang mengatakan sangat puas 8 persen, cukup puas 50,1 persen, total 58,1 persen. Lalu yang kurang puas 29,1 persen, tidak puas sama sekali 6,1 persen, total 35,1 persen," kata Burhanudin dalam paparan virtual, Minggu (15/5).
Kepuasan terhadap Kinerja Presiden Joko Widodo. Foto: Indikator
Burhan menjelaskan, tingkat kepuasan terhadap Jokowi yang turun ini sejalan dengan grafik data inflasi bulanan yang dirilis oleh Bank Indonesia. Bahkan, angka kepuasan terhadap Jokowi hari ini adalah yang terendah sejak enam tahun terakhir.
"Ini inflasi meningkat sudah hampir 4 persen, kepuasan terhadap presiden juga tertekan, ini 58,1 persen di bulan Mei 2022 adalah angka terendah selama enam tahun terakhir," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Terakhir angka kepuasan presiden terendah serendah ini adalah 2016 yakni 59,3 persen," tambah Burhanudin.
Ketika ditanya apa alasan responden tak puas dengan kinerja Jokowi, alasan utama karena mahalnya harga kebutuhan pokok.
Sebanyak 28,9 persen masyarakat menilai harga kebutuhan pokok meningkat, lalu kedua 10,7 persen menilai bantuan pemerintah tidak merata.
Survei Indikator ini diolah Indikator Politik dengan menggunakan metode survei secara online kepada 1228 responden di seluruh Indonesia pada periode 5-10 Mei 2022.